Debat Publik Kedua Pilkada Kabupaten Bandung: Aset Pemkab Harus Diinventarisir dan Dilindungi

- 15 November 2020, 12:19 WIB
Calon Bupati Nomor Urut 2 Yena Iskandar Ma'soem
Calon Bupati Nomor Urut 2 Yena Iskandar Ma'soem /

 

JURNAL SOREANG - Aset Pemkab Bandung terutama lahan, harus segera diinventarisasi dan disertifikasi agar tidak lagi ada gugatan dari ahli waris serta memunculkan potensi pendapatan daerah.

Hal itu terungkap dalam dalam debat publik kedua Pilkada Kabupaten Bandung, Sabtu 14 November 2020, di mana Calon Wakil Bupati Nomor Urut 2 Yena Iskandar Ma'soem menanyakan langkah Calon Bupati Nomor Urut 3 dalam mencegah penggelapan dan sewa tanah negara.

"Kita ketahui Kang Dadang pernah jadi kades. Bagaimana cara bapak mencegah pengelapan tanah atau uang sewa tanah negara digelapkan seperti yang terjadi di kabupaten lain," kata Teh Yena.

Baca Juga: Kisruh, Usai Debat Terbuka Pilbup Bandung, Pendukung Bedas Protes

Menjawab pertanyaan itu, Kang DS menegaskan bahwa penyewaan tanah negara harus melalui mekanisme khusus, sehingga pemimpin di daerah tak bisa menyewakan lahan tanpa persetujuan di pimpinan di atasnya.

Namun ia mengakui jika penggelapan lahan atau uang sewa lahan negara sreta gugatan ahli waris sangat mungkin terjadi ketika lahan tersebut tidak terdata dan bersertifikat.

"Waktu saya menjadi kadesm di Bihbul ada puskesmas representatif yang dibongkar karena status lahannya tidak jelas. Padahal puskesmas tersebu sangat bagus dan dibutuhkan keberadaannya, karena Kabupaten Bandung dengan jumlah 62 puskesmas saat ini, masih membutuhkan 81 puskesmas lagi. Tetapi yang sudah ada malah hilang tanpa ada penjelasan," tutur Kang DS.

Baca Juga: Debat Publik Kedua Pilkada Kabupaten Bandung: Pemda Harus Tegas Soal Perizinan , Jangan PHP

Yena pun langsung menimpali jawaban Kang DS dengan pertanyaan lanjutan, "Apakah bapak akan mengaudit tanah-tanah itu jika terpilih?," ujarnya.

Soalnya, kata Yena, dirinya melihat banyak lahan-lahan tidur yang tidak produktif milik negara di Kabupaten Bandung.

"sementara di perusahaan saya tak pernah membiarkan satu lahan pun tidak produktif. Setiap lahan harus bisa memberikan manfaat dan pendapatan bagi perusahaan," kata Teh Yena.

Baca Juga: Debat Publik Kedua Pilkada Kabupaten Bandung: IPM Naik Tapi Tipis 10 Tahun Terakhir

Pertanyaan itu kembali dijawab tegas oleh Kang DS, "Kalau saya jadi bupati, sejak awal saya akan inventarisir lahan atau aset Pemkab Bandung baik yang ada di dalam maupun luar wilayah," ujarnya.

Sependapat dengan Teh Yena, Kang DS pun melihat banyak aset Pemkab Bandung yang saat ini belum bisa dimanfaatkan secara optimal menjadi potensi PAD atau setidaknya bermanfaat bagi pelayanan terhadap masyarakat.

"Kita Tanyakan dipake apa aset tersebut, kita harus apik, koreksi semua, terlebih soal sertifikasi. Soalnya ada bebrapa sekolah yang lahannya belum tersertifikasi," tutur Kang DS.

Baca Juga: Doa yang Diajarkan Nabi pada Abu Bakar. Bisa Diamalkan Nih

Kang DS menambahkan, hal itu harus dilakukan agar tidak ada lagi sengketa lahan yang membuat bangunan pemerintah seperti puskesmas Bihbul terpaksa dibongkar.

Begitu pula dengan bangunan sekolah, jangan sampai ada yang harus dibongkar akibat gugatan dari ahli waris.

"Aset di Kota Bandung juga ada, kalau sulit langsung disertifikasi, runut sejarahnya. Jadikan bahwa itu benar-benar aset Kabupaten Bandung yang terlindungi," kata Kang DS.***

Editor: Handri


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah