Prof Atip Latieful: Sebenarnya Persis Lahir pada Tahun 1926 Sezaman dengan NU

- 10 November 2020, 11:11 WIB
RATUSAN pengurus dan jemaah Persis hadir dalam peluncuran buku jelang 100 tahun Persis di Gedung Budaya Soreang, Selasa, 10 November 2020.
RATUSAN pengurus dan jemaah Persis hadir dalam peluncuran buku jelang 100 tahun Persis di Gedung Budaya Soreang, Selasa, 10 November 2020. /SARNAPI/

 

JURNAL SOREANG- Dalam kacamata guru besar Fakultas Hukum UNPAD, Prof. Dr. Atip Latieful Hayat, Persis baru lahir pada tahun 1926 sama tahunnya dengan NU. Kelahiran Persis pada tahun 1923 seperti saat ini diklaim dalam sejarah Persis kurang tepat.

"Tiga tahun antara tahun 1923 sampai tahun 1926 keberadaan Persis belum menonjol dan masih mencari bentuk atau produk. Tahun 1926 baru bergabung tokoh Persis yakni Ustaz A. Hassan," kata Atip dalam seminar jelang seabad Persis di Gedung Budaya Sabilulungan, Selasa, 10 November 2020.

Lebih jauh Atip mengatakan, dari Ustaz A. Hassan akhirnya kiprah Persis termasuk pemikirannya mulai banyak dikenal masyarakat.

Baca Juga: Kepulangan HRS Saatnya Berislah Bersama Pemerintah

"Antara Muhammadiyah dan Persis dalam urusan fikih tidak jauh berbeda karena cara mengambil hukumnya yang hampir sama," ucap Atip yang tiap muktamar Persis sering menjadi calon ketua.

Dia mengajak agar perbedaan fikih di antara ormas Islam baik NU, Muhammadiyah, Persis, dan ormas-ormas lain tak perlu diributkan.

"Karena yang menjadi konsentrasi adalah berjuang untuk bangsa, negara dan umat ini. Perbedaan fikih adalah hal biasa, tapi Persis harus memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara ini," ujarnya.

Baca Juga: Guru Rata-rata Lemah dalam Penguasaan Materi Pelajaran Ini

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x