IDI khawatir, Unjuk Rasa Picu Klaster Baru Penyebaran Covid-19

- 9 Oktober 2020, 09:12 WIB
Ilustrasi virus Covid-19. */pixabay/iXimus//
Ilustrasi virus Covid-19. */pixabay/iXimus// /

JURNAL SOREANG - Aksi unjuk rasa terhadap penolakan Undang-undang Cipta kerja (Omnibus Law) yang terjadi dalam tiga hari terkahir, serta mengabaikan terhadap penerapan protokol kesehatan.

Membuat khawatir sejumlah pihak, bahwa akan klaster atau kelompok baru terhadap penyebaran Covid-19 pada saat aksi berlangsung. Hal itu cukup beralasan, karena sejumlah pengunjuk rasa seolah abaikan terhadap protokol kesehatan.

Hal itu diungkapkan Ketua Tim Mitigasi PB Ikatan Dokter Indonesia, Dr M Adib Khumaidi.

Baca Juga: Sempat Ricuh, Aksi Berujung Damai

Dikutip Jurnal Soreang dari Antara, dalam keterangan tertulisnya ia mengatakan : "Berbagai seruan nyanyian maupun teriakan dari peserta demonstrasi tersebut tentu mengeluarkan droplet dan aerosol yang berpotensi menularkan virus terutama Covid-19," katanya, Jum'at 9 Oktober 2020.

Dengan adanya situasi dan kondisi tersebut ia merasa dan mengaku khawatir dalam beberapa pekan ke depan, jumlah orang yang terpapar Covid-19 akan meningkat drastis.

"Dalam hal ini, kami menjelaskan kekhawatiran kami dari sisi medis dan berdasarkan sains, hal yang membuat sebuah peristiwa terutama demonstrasi berisiko lebih tinggi daripada aktivitas yang lain. Bahkan, diperkirakan akan terjadi lonjakan masif yang akan terlihat dalam waktu 1-2 minggu mendatang," kata Adib.

Baca Juga: Akan Terus Menolak. Mahasiswa, Buruh Dan Petani Sampai Menang

Sementara, melihat kondisi saat ini, para tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan sudah kelimpungan menangani jumlah pasien Covid-19, bukannya menurun akan tetapi terus bertambah setiap harinya.***

Editor: Sam

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x