Puluhan Ribu Peserta Gerakan Menulis Al-Qur'an Pecahkan Rekor MURI, Kang DS: Harus Jadi Kebiasaan Masyarakat

- 25 Mei 2024, 23:15 WIB
Kang DS sapaan akrab Bupati Bandung hadir ditengah siswa-siswi dan menjadi peserta kegiatan Gelisan untuk mencetak Rekor MURI.
Kang DS sapaan akrab Bupati Bandung hadir ditengah siswa-siswi dan menjadi peserta kegiatan Gelisan untuk mencetak Rekor MURI. /Rustandi /Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG - Gerakan menulis Al Qur'an (Gelisan) yang diikuti 38.300 peserta berhasil mencetak rekor museum rekor dunia Indonesia (MURI).

Puluhan ribu peserta menulis Al Qur'an tersebut, terdiri dari kalangan guru ngaji, siswa-siswi, ASN Pemkab Bandung, TNI, Polri, kader PKK, para camat, Organisasi Perangkat Daerah, Ormas/OKP di Kabupaten Bandung.

4.500 peserta Gelisan digelar di Dome Bale Rame Soreang Kabupaten Bandung dan puluhan ribu lainnya mengikuti secara online dan tersebar dibeberapa tempat.

Baca Juga: Kebangkitan! Cetak Sejarah, Bunda Literasi Kabupaten Bandung Berhasil Pecahkan Rekor MURI

Penyerahan piagam penghargaan Rekor MURI dengan kategori gerakan menulis Al-Qur'an terbanyak tersebut, diberikan saat momen Panggung Hiburan Festival ANTV Rame, Sabtu 25 Mei 2024.

Hal menarik dalam kegiatan Gerakan Menulis Al Quran tersebut dihadiri langsung Bupati Bandung Dadang Supriatna yang hadir di tengah-tengah peserta.

Selain hadir, kang DS sapaan akrab Bupati Bandung tersebut turut menjadi peserta Gelisan yang pertama kali digelar dan digagas Pemkab Bandung berkolaborasi Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Bandung.

Selain itu, kegiatan Gelisan tersebut juga diikuti jajaran Forkopimda Kabupaten Bandung, bahkan Kasdam III/Siliwangi Brigjen TNI Aminudin beserta jajaran TNI dan Polri turut menjadi peserta Gelisan.

Baca Juga: Solusi Liburan di Akhir Bulan! Cek 10 Daftar Tempat Wisata Gratis di Bandung, Tetap Bisa Healing Meski Bokek!

Kang DS mengatakan, dengan dilaksanakannya Gerakan Menulis Al-Qur'an yang diikuti masyarakat Kabupaten Bandung diharapkan terbiasa melakukan menulis dan membaca Al-Qur'an.

"Karena memang disinyalir ternyata umat Islam di Kabupaten Bandung terutama, secara mayoritas 65 persen tidak bisa menulis Al-Qur'an. Maka dengan adanya Gelisan mulai dengan diri sendiri, ditulis oleh sendiri, dibaca oleh sendiri dan diamalkan untuk kehidupan sehari-hari," kata kang DS.

Melalui kegiatan Gelisan tersebut, kang DS berharap dapat membentuk karakter generasi muda Kabupaten Bandung untuk mendorong kemajuan anak bangsa.

"Gelisan ini, bagian dari langkah-langkah dan ikhtiar kehidupan masyarakat berakhlakul karimah. Itu tujuan yang paling utama," jelasnya.

Baca Juga: Wajib! Anggota PPS Pilkada 2024 Kabupaten Bandung Jangan Lupa Ikut Bimtek, Cek Jadwal, Lokasi, Aturan Pakaian

Kang DS menjelaskan sebanyak 38.300 peserta yang mengikuti Gelisan secara langsung ini, bahkan sampai 43.000 peserta lebih yang tersebar di Kabupaten Bandung.

"Kita lihat antusias masyarakat dalam rangka untuk terus bisa belajar menulis Al-Qur'an. Dengan harapan mereka terbiasa menulis dan menikmati, mencermati, membaca dan akhirnya saya yakin bisa menumbuhkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT," jelasnya.

Kang DS pun mengaku merasa bangga dengan adanya pemecahan Rekor MURI pada pelaksanaan Gelisan se-Kabupaten Bandung dengan jumlah peserta terbanyak di Indonesia.

"Dengan adanya kegiatan Gelisan ini, kami merasa bangga karena melihat antusias masyarakat sangat tinggi terutama para guru ngaji. yang notabene saat ini, guru ngaji sudah dihadirkan di sekolah untuk mengajar mengaji dan menghafal Al-Qur'an," akunya.

Baca Juga: Tetep Bisa Healing di Tanggal Tua! 7 Wisata Gratis Paling Hits di Bandung, Tempatnya Adem, Ampuh Usir Penat!

Saat ini, kata kang DS, ada tambahan bukan hanya mengaji dan menghafal Al-Qur'an saja. "Tapi menulis Al-Qur'an, ini suatu langkah dan inovasi yang luar biasa," katanya.

Kang DS juga mengucapkan terima kasih kepada jajaran pengurus Rekor MURI yang sudah memberikan penghargaan kepada Pemkab Bandung dan seluruh jajaran.

"Ini suatu awal untuk terus berinovasi dan langkah awal kebangkitan Kabupaten Bandung ke depan. Mengingat tahun 2045 menghadapi Indonesia Emas," tegasnya.

"Sehingga kita tidak bisa menghindar, karena kita harus selalu meningkatkan sumber daya manusia yang profesional, dan paham tentang IT (Informasi dan Teknologi)," sambungnya.

Baca Juga: SELAMAT! Ini Dia Nama Anggota PPS Pilkada 2024 Kabupaten Bandung Terpilih, Apakah Ada Nama Anda?

Lebih lanjut kang DS mengatakan, dalam rangka menghadapi Indonesia Emas 2045, peningkatan sumber daya manusia harus diikuti dan dilengkapi dengan sarana dan prasarana.

"Setelah saya hitung, berapa kebutuhan anggaran untuk sekolah SD yang mencapai 1.390. Ternyata masih membutuhkan Rp2 triliun, dan ke depan dibagi lima tahun. Artinya, satu tahunnya kurang lebih sekitar Rp 400 miliar kita harus dianggarkan," akunya.

Kemudian infrastruktur, kata Kang DS, kebutuhannya sekitar Rp1,8 triliun dan dibagi lima tahun ke depan, bahwa setiap tahunnya sekitar Rp350 miliar sampai Rp400 miliar.

"Infrastruktur ini penting karena untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Termasuk lokasi yang masuk lokus tempat-tempat wisata dan ini akan mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan sumber daya manusia yang profesional. Insya Allah Kabupaten Bandung semakin maju kedepannya," pungkasnya.***

Editor: Rustandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah