Network
JURNAL SOREANG - Memasuki hari ketiga unjuk rasa terkait penolakan disahkannya Undang-undang Cipta Kerja (Omnibuslaw) kembali terjadi di sepanjang jalan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Kamis, 8 Oktober 2020.
Sejumlah organisasi buruh berorasi sambil kerjakan kaki (longmarch) sepanjang 6 kilometer, menyusuri jalan raya Rancaekek dan berakhir di Lingkar Cileunyi.
Di perjalanan, jumlah pengunjuk rasa semakin bertambah karena sejumlah mahasiswa dari sejumlah universitas turut bergabung dengan buruh sambil memblokade jalan. Namun disayangkan, ditengah aksi masih ada sebagian oknum buruh yang berupaya melakukan sweeping ke sejumlah pabrik, beruntung tidak sampai menimbulkan tindakan yang anarkis.
Baca Juga: Ustaz Yusuf Mansur Ajak Berdoa Selama 40 Hari Kedepan
Akibat dari aksi tersebut, arus kendaraan dialihkan ke sejumlah jalan alternatif guna menghindari kemacetan. Namun demikian, sebagian kendaraan yang kadung masuk area unjuk rasa, harus sabar menunggu karena terjebak blokade jalan.
Kasatlantas Polresta Bandung, Komisaris Polisi (Kompol) Raden Erik Bangun Prakasa mengatakan untuk mengantisipasi kemacetan akibat aksi, arus kendaraan dialihkan ke beberapa jalan alternatif.
"Dilakukan pengalihan arus dari Parakan Muncang. Arah Garut menuju Bandung ke jalur Cicalengka Lama, begitu pun sebaliknya, untuk mengantisipasi kepadatan di simpang Cileunyi, maka exit tol Cileunyi kita alihkan ke gerbang tol 147 dan 148 untuk keluar tol Buah Batu." kata Erik.
Baca Juga: Banyak Konsumen Dirugikan, tapi Perlindungan Masih Lemah
Sedangkan untuk kendaraan yang terjebak blokade pengunjuk rasa, maka dilakukan kontra flow ke jalur sebelah kanan dengan pengawalan petugas.
