Menurut Ustad Aam, anak generasi Z memerlukan perhatian khusus, karena generasi Z memiliki karakter kritis untuk menerima setiap argumenrasi yang diberikan.
Mereka juga harus dipaksa dalam melakukan kebaikan. "Paksaan itu nantinya akan menjadi kebiasaan dan secara otomatis menjadi karakter mereka, itulah kelebihan yang dimiliki generasi Z.
Salah satu paksaan kebaikan yang diterapkan di sekolah ini adalah pembelajaran tahfiz dan tahsin selama dua jam pelajaran di pagi hari dan khataman Al-Qur'an selama satu jam pelajaran di sore hari.
"Dengan pelajaran Al-Qur'an tiga jam per hari atau 15 jam per minggu, akan membentuk kebiasaan anak anak generasi Z. Dengan cara itu, insya Allah generasi Z di sekolah ini sekaligus menjadi generasi Qur'ani," ungkap Ustad Aam.
Ustadz Aam menekankan kepada para orang tua untuk senantiasa belajar tentang kondisi perkembangan anak agar penanganan terhadap mereka lebih tepat.
"Walaupun Bapak/Ibu sebagai generasi milenial, namun kita harus mengupdate wawasan agar tidak tertinggal oleh anak-anak kita generasi Z ini." Katanya.