Network
JURNAL SOREANG - Laman Sistem Informasi Bahan Pokok Penting (Sibapokting) yang digagas Dinas Perdagangan dan Industri (Disperdagin) Kabupaten Bandung, menyabet peringkat ketiga dalam Kompetisi Inovasi Bandung Bedas, dalam rangkaian acara "The 2nd International Innovation and Conferenca On Bandung Regency" di Hotel Grand Sunshine Soreang, Rabu 8 November 2023.
Kepala Disperdagin Kabupaten Bandung Dicky Anugrah mengaku bangga dengan prestasi yang diraih oleh jajarannya. "Penghargaan ini sebagai apresiasi jajaran dinas, yang dengan kesiapsiagaan mereka, data ketersediaan dan harga bahan pokok penting bisa terupdate setiap hari. Mereka bekerja tanpa libur karena Sabtu dan Minggu juga tetap mengupdate," katanya kepada Jurnal Soreang.
Di satu sisi, Dicky berjanji akan terus memperhatikan kelas jabatan para petugas yang mengupdate data di lapangan agar kesejahteraan mereka bisa ditingkatkan. Soalnya, tugas yang mereka kerjakan saat ini tidak hanya membutuhkan dedikasi, tetapi juga perlu kejujuran dan pengorbanan.
Baca Juga: Tips Menyiapkan Baju untuk Traveling agar Koper Tidak Penuh
Menurut Dicky, saat ini di setiap pasar ada masing-masing kelompok yang terdiri dari dua orang petugas UPTD Pasar, yang bertugas khusus mengupdate data harga dan ketersediaan bahan pokok. Setiap hari, mereka harus mendapatkan data terbaru dan menginputnya ke Sibapokting paling lambat pukul 10.00 WIB.
Namun di sisi lain, Dicky berharap para petugas pengupdate data bisa terus berkomitmen dalam mengupdate data kebutuhan pokok. Hal itu tak lepas dari tujuan utama digagasnya Sibapokting sebagai instrumen yang tujuan utamanay adalah melayani masyarakat.
"Intinya inovasi Sibapokting adalah sebagia media pelayanan digital bagi masyarakat, untuk mempermudah informasi ketersediaan dan harga kebutuhan pokok. Selain itu bisa juga menjadi alat pengendali inflasi, karena akan memerbikan notifikasi bila ada harga bahan pokok yang mengalami lonjakan, sehingga sehingga Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bisa langsung bergerak melakukan intervensi," tutur Dicky.
Salah satu contoh kasus, kata Dicky, adalah saat beberapa waktu lalu terjadi lonjakan harga beras di pasaran. Data Sibapokting menjadi peringatan dini, sehingga pihaknya bisa segera menggelar operasi pasar beras murah dan inflasi pun terkendali.
"Sibapokting ide awalnya memang punya fungsi dalam mengoptimalkan ketersediaan kebutuhan pokok dan stabilisasi harga. Kami berpikir harus ada inovasi yang bisa aplikatif memberikan data itu. Kalau ada harga naik atau kelangkaan, kita langsung turun ke lapangan dengan adanya deteksi dini dari Sibapokting," ucap Dicky.
