Happy International Woman’s Day 2023: Bagaimana Sejarah dan Makna yang Terkandung Setiap Perayaannya?

- 8 Maret 2023, 13:56 WIB
Ilustrasi, International Woman’s Day, adalah acara tahunan yang membawa perhatian pada gerakan perempuan terhadap isu kesetaraan gender, hingga prestasi perempuan di berbagai bidang.
Ilustrasi, International Woman’s Day, adalah acara tahunan yang membawa perhatian pada gerakan perempuan terhadap isu kesetaraan gender, hingga prestasi perempuan di berbagai bidang. /Freepik

Perempuan terus merayakan NWD pada hari Minggu terakhir bulan Februari hingga tahun 1913.

- Tahun 1910: Pada tahun 1910 Konferensi Internasional Perempuan Pekerja yang kedua diselenggarakan di Kopenhagen.

Seorang wanita bernama Clara Zetkin (Pemimpin 'Kantor Wanita' untuk Partai Sosial Demokrat di Jerman) mengajukan gagasan tentang Hari Perempuan Internasional.

Baca Juga: Pancen bakat Sugih! 2 Weton paling Pandai Berdagang dan Berbisnis, Mudah Peroleh rezeki, Bikin Auto Kaya!

Dia mengusulkan bahwa setiap tahun di setiap negara harus ada perayaan pada hari yang sama, Hari Perempuan, untuk mendesak tuntutan mereka.

Konferensi lebih dari 100 wanita dari 17 negara, mewakili serikat pekerja, partai sosialis, klub wanita pekerja dan termasuk tiga wanita pertama yang terpilih menjadi anggota parlemen Finlandia, menyambut saran Zetkin dengan persetujuan bulat dan dengan demikian Hari Perempuan Internasional adalah hasilnya.

- Tahun 1911: Menyusul keputusan yang disepakati di Kopenhagen di Denmark pada tahun 1911, Hari Perempuan Internasional dihormati untuk pertama kalinya di Austria, Denmark, Jerman dan Swiss pada tanggal 19 Maret.

Baca Juga: Pengakuan Jujur Lionel Messi Jelang Laga Bayern Munchen di Liga Champions pada Kamis Dinihari Ini

Lebih dari satu juta perempuan dan laki-laki menghadiri unjuk rasa IWD yang mengkampanyekan hak-hak perempuan untuk bekerja, memilih, dilatih, memegang jabatan publik, dan mengakhiri diskriminasi.

Namun kurang dari seminggu kemudian pada tanggal 25 Maret, 'Triangle Fire' yang tragis di New York City merenggut nyawa lebih dari 140 wanita pekerja, kebanyakan dari mereka adalah imigran Italia dan Yahudi.

Halaman:

Editor: Rustandi

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x