"FIFA menyoroti soal kendaraan umum. Kalau di malam hari tidak ada kendaraan umum, suporter jadi tidak mudah pulang dan bisa menyebabkan kerumunan yang kemudian berpotensi menimbulkan perseteruan," sambung Erick.
Baca Juga: Jadwal Shalat untuk Surabaya dan Sekitarnya, Rabu 12 Oktober 2022 dan Doa Saat Bercermin
Kemudian terkait sistem ticketing, Erick berharap Indonesia dapat meniru Eropa.
Di Eropa, lanjutnya, seluruh data suporter terdaftar dalam sebuah database.
"Kemudian suporter nantinya wajib masuk dalam database seperti di Eropa. Semua suporter di Eropa sudah teregistrasi," papar Erick.
Apabila sudah terdaftar, Erick yakin suporter akan menjadi jauh lebih bertanggung jawab sebab identitasnya tercatat dalam database.
"Jadi masing-masing suporter juga bertanggung jawab ketika sudah terdaftar. Kalau suporter tersebut melakukan tindakan-tindakan kriminalitas, data itu sudah tercatat," beber Erick.
Pembangunan database digital untuk suporter ini nantinya akan dilakukan oleh FIFA.
Baca Juga: Stop! Jangan Berikan 5 Makanan Ini pada Anak di Bawah Usia Satu Tahun! No 3 Paling Berbahaya