Penurunan ini dikarenakan daya beli masyarakat menurun. Selain itu, berdasarkan hasil peninjauan lapangan yang dilakukan, tim peneliti mendapatkan keterangan dari Wawan Ganiawan selaku founder dan mantan ketua RW 17 dan Asep selaku Kepala UPT pengelolaan sampah.
"Ternyata antusiasme masyarakat dalam kesadaran mengelola sampah berkelanjutan menurun dan cara penjualan hasil pengelolaan sampah yang masih konvensional," ucapnya.
Baca Juga: Patut Ditiru! Viral Anggota Polsek Bereskan Sampah Berserakan di Alun-Alun Ciparay Kabupaten Bandung
Untuk itu, tim melakukan pendampingan dalam meningkatkan manajemen usaha dan digitalisasi media penjualan dari yang sebelumnya dilakukan secara konvensional.
"Karena hal ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan produk yang kemudian akan meningkatkan antusiasme masyarakat pada kegiatan pengelolaan sampah," katanya.
Pendampingan yang dilakukan diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat di Desa Cilengkrang terkait manajemen usaha sehingga mampu mengembangkan usaha pengelolaan sampah dengan lebih baik.
Baca Juga: Sampah Plastik Cemari Perairan Laut, Salah Satunya Sedotan dan Kantung Plastik
Selain itu, masyarakat mendapatkan wawasan dalam memanfaatkan teknologi informasi secara maksimal.
"Hal ini agar mampu mengoptimalkan promosi hasil produksi dengan menggunakan berbagai fasilitas internet yang bisa digunakan seperti platform Marketplace (Shopee, tokopedia, dll) dan Sosial Media (FB, IG, Twiter, WA, Line dll)," katanya.***