Belajar Sekaligus Pengabdian dalam Pengelolaan Sampah di Kampung Inspirasi Desa Cilengkrang, Ini Kelebihannya

- 7 September 2022, 17:28 WIB
Salah satu produk kerajinan hasil daur ulang di Kampung Inspirasi Desa/kecamatan Cilengkrang kabupaten Bandung
Salah satu produk kerajinan hasil daur ulang di Kampung Inspirasi Desa/kecamatan Cilengkrang kabupaten Bandung /Istimewa /

JURNAL SOREANG- Pernah mendengar Kampung Inspirasi RW 17 Desa/Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung?

Nah, pada 27 Mei 2022 tim peneliti dalam program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari Fisip UNPAS membantu sekaligus belajar dalam pengelolaan sampah mandiri.

"Secara administratif desa ini terletak di wilayah Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung, Jawa Barat.  Kampung Inspirasi Desa Cilengkrang seperti desa lain pada umumnya," kata ketua tim pengabdian kepada masyarakat Fisip Unpas, Dra. Dewi Astuti Mudji, M.Si.

Baca Juga: Saat Para Pemulung Sebagai Pejuang Sampah Dapat Daging Kurban dari LAZ Alkasyaf

Namun, yang menjadi sorotan di desa ini adalah fasilitas pengolahan sampah mandiri. Dalam rangka mengurangi limbah lingkungan, masyarakat setempat mampu secara kreatif mengubah sampah menjadi sebuah produk kerajinan yang dapat mereka jual kembali.

"Hal ini menjadi suatu kegiatan ekonomi dari pemanfaatan sampah tersebut. Kondisi ini lalu menjadi awal mula desa ini dijuluki sebagai Kampung Inspirasi,” ujarnya.

Desa ini juga pernah mendapatkan sebuah penghargaan berupa piagam dan piala dan uang pembinaan sebesar Rp13,5 juta oleh pemerintah daerah.

Baca Juga: Peduli Lingkungan, PLN Beri Sarana Pengolahan Sampah ke Rumah Pengolahan Sampah di Antapani, Kota Bandung

"Terjadinya pandemi Covid-19 telah berdampak secara drastis pada keberlangsungan kegiatan pengelolaan sampah. Dampaknya kegiatan penjualan produk hasil olahan mengalami penurunan yang sangat drastis," ujarnya.

Penurunan ini dikarenakan daya beli masyarakat menurun. Selain itu, berdasarkan hasil peninjauan lapangan yang dilakukan, tim peneliti mendapatkan keterangan dari Wawan Ganiawan selaku founder dan mantan ketua RW 17 dan Asep selaku Kepala UPT pengelolaan sampah.

"Ternyata antusiasme masyarakat dalam kesadaran mengelola sampah berkelanjutan menurun dan cara penjualan hasil pengelolaan sampah yang masih konvensional," ucapnya.

Baca Juga: Patut Ditiru! Viral Anggota Polsek Bereskan Sampah Berserakan di Alun-Alun Ciparay Kabupaten Bandung

Untuk itu, tim melakukan pendampingan dalam meningkatkan manajemen usaha dan digitalisasi media penjualan dari yang sebelumnya dilakukan secara konvensional.

"Karena hal ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan produk yang kemudian akan meningkatkan antusiasme masyarakat pada kegiatan pengelolaan sampah," katanya.

Pendampingan yang dilakukan diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat di Desa Cilengkrang terkait manajemen usaha sehingga mampu mengembangkan usaha pengelolaan sampah dengan lebih baik.

Baca Juga: Sampah Plastik Cemari Perairan Laut, Salah Satunya Sedotan dan Kantung Plastik

Selain itu, masyarakat mendapatkan wawasan dalam memanfaatkan teknologi informasi secara maksimal.

"Hal ini agar mampu mengoptimalkan promosi hasil produksi dengan menggunakan berbagai fasilitas internet yang bisa digunakan seperti platform Marketplace (Shopee, tokopedia, dll) dan Sosial Media (FB, IG, Twiter, WA, Line dll)," katanya.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x