JURNAL SOREANG- Seorang jemaah haji asal Kloter 28 JKS Kabupaten Bandung bernama Ny. Tri Astuti Kusuma (60) wafat mendadak di pesawat terbang setelah mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Menurut pembimbing haji KBIH Al Ihsan Baleendah, Ustaz Mahrus As'ad, KBIH Miftahul Ihsan bergabung dalam Kloter 28 JKS bersama dengan KBIH Yuppi Soreang, KBIH Thuba, KBIH Bustanul Wildan, KBIH Baitul Arqom dan lain-lain.
"Ketika berangkat dengan pesat Arab Saudi dari Bandara AMAA Madinah pada Kamis dinihari 4 Agustus 2022 kondisi Ibu Ida masih sehat," kata Ustaz Mahrus di sela-sela pembukaan masa perkenalan santri baru (Khutbatul Arsy) Pesantren Al Ihsan, Selasa 9 Agustus 2022.
"Memang katanya Ibu Tri punya riwayat penyakit, namun selama ibadah haji bahkan saat naik pesawat terbang untuk pulang ke tanah air juga sehat," ujar Ustaz Mahrus.
Demikian pula saat pesawat terbang sudah mendarat pada Kamis malam dan jemaah haji berjalan menuju keluar pesawat juga diikuti Ibu Ida.
"Namun hanya beberapa langkah Ibu Ida langsung sakit dan meninggal dunia di pesawat terbang. Tim dokter Kloter yang sedang antre di Imigrasi juga dipanggi lagi agar menangani Ibu Tri," katanya didampingi Pimpinan Pesantren Al Ihsan Ustaz Uwes Qarni.
Namun nyawa Ibu Tri tidak tertolong dan meninggal dunia di dalam pesawat terbang.
"Kepala Kanwil Kemenag Jabar Pak Ajam Mustajam saat di Asrama Haji Bekasi mengumumkan kalau Ibu Tri meninggal dunia karena sakit," ujarnya.
Ustaz Mahrus menambahkan, jumlah jemaah haji yang bergabung ke KBIH Miftahul Ihsan sebanyak 41 orang.
"Alhamdulillah semua jemaah KBIH Miftahul Ihsan dalam keadaan sehat sampai kepulangan ke tanah air," ujarnya.
Mengenai pengalaman selama ibadah haji dengan kuota haji 50 persen, Ustaz Mahrus menyatakan, terdapat berbagai perbaikan pelayanan terutama di Arafah dan Mina.
"Kalau tahun-tahun sebelumnya jemaah haji berdesakkan di tenda Arafah dan Mina, maka tahun ini agak lengang. Tiap jemaah juga mendapatkan kasur untuk istirahat dari sebelumnya hanya karpet," katanya.***