"Mendedikasikan waktu, tenaga dan fikiranya demi menjaga dan memelihara kesehatan masyarakat. Kesehatan adalah salah satu indikator penilain Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebuah daerah atau wilayah," jelasnya.
Lebih lanjut Risdal mengatakan, pihaknya sangat mendukung rencana sejumlah legislator DPRD yang menginisiasi dan mengusulkan tambahan tunjangan insentif bagi seluruh kader posyandu.
"Kepedulian tersebut diberikan, karena anggota legislator menganggap insentif yang diterima saat ini masih dirasakan minim dan kurang manusiawi mengingat tidak sebanding dengan tugas, peran dan tanggungjawabnya para kader posyandu," katanya.
Baca Juga: Kawanan Begal Sadis Sasar Anggota Polisi di Bekasi: Tangan Dibacok dan Motor Dirampas
Usulan rencana tersebut, katanya, disambut baik Bupati Bandung Dadang Supriatna, sehingga akan merealisasikan usulan tersebut dengan menerbitkannya terlebih dahulu Perbup sebagai payung hukum penambahan insentif bagi kader posyandu.
"Rencana pemberian insentif kepada para kader posyandu, katanya akan diberikan mulai bulan Januari 2022 lalu," ujarnya.
Namun, hasil komunikasi dengan kader posyandu di beberapa desa, belum menerima bahkan belum terlihat adanya tanda pemberian insentif.
"Tapi saat ini sudah memasuki bulan februari, mereka (Kader posyandu) belum melihat tanda tanda. Jangankan realisasi, minimal pendataan pun belum mendengar," jelas Risdal menirukan bahasa kader posyandu.
Baca Juga: FIQIH WANITA, Cara Menutup Aurat yang Benar Ketika Sholat, Penjelasan Ning Sheila Hasina Lirboyo
Dengan demikian, lanjut Risdal, pihaknya berharap DPRD bisa menanyakan progres rencana program agar jelas dan tidak terkesan janji palsu.