Lebih lanjut, Lilis mengatakan, sebagai ibu rumah tangga, dirinya Marasa kesala karena minyak goreng mahal dan langka.
"Saya yang butuhnya cuman buat kebutuhan dapur saja sulit, dan merasa kesal. Bagaimana dengan pelaku usaha yang menggunakan bahan dasar minyak, gak kebayang," akunya.
Lilis menambahkan, dirinya mendengar beberapa pekan lalu ada program dan kebijakan pemerintah terkait harga minyak goreng.
"Pernah dengar ada operasi pasar minyak goreng murah, tapi saya gak membeli karena di dapur masih ada stok," katanya.
Dia mengira, setelah adanya operasi pasar minyak goreng murah, ketersedian minyak dipasar mudah dan harga menjadi murah.
"Saya kira dipasaran mudah dan murah, tapi nyatanya lain. Jangankan murah, untuk mendapatkannya saja sudah itu minyak goreng," kata Lilis penuh kesal.
Dengan merasakan kondisi kelangkaan dan mahalnya harga minyak goreng, Lilis berharap pemerintah bisa memberikan solusi agar kebutuhan bahan pokok itu terpenuhi.
Baca Juga: Cetak 13 Gol di Kualifikasi Piala Dunia 2002, Archie Thompson Kini Jadi Presenter Bola?
"Pemerintah harus bersikap, saya aja yang kebutuhannya tidak seberapa merasa kesal. Apalagi, para pedagang yang membutuhkan banyak minyak goreng, pasti lebih kesal dari pada saya," pungkasnya.***