Pemkab Bandung dan BAZNAS Akan Optimalkan Zakat Penghasilan dari Para ASN, Zakat Punya Potensi Sangat Besar

- 28 Desember 2021, 20:55 WIB
Bupati Bandung H. Dadang Supriatna menyatakan pihaknya akan lebih mengoptimalkan pengumpulan dan pendayagunaan zakat penghasilan dari para Aparatur Sipil Negara (ASN).
Bupati Bandung H. Dadang Supriatna menyatakan pihaknya akan lebih mengoptimalkan pengumpulan dan pendayagunaan zakat penghasilan dari para Aparatur Sipil Negara (ASN). /BAZNAS kabupaten Bandung/

JURNAL SOREANG- Bupati Bandung H. Dadang Supriatna menyatakan pihaknya akan lebih mengoptimalkan pengumpulan dan pendayagunaan zakat penghasilan dari para Aparatur Sipil Negara (ASN).

Nantinya para ASN akan membayar zakat dari penghasilan bulanannya yang akan dikelola BAZNAS Kabupaten Bandung.

Hal ini terungkap dalam silaturahmi Ketua BAZNAS Kabupaten Bandung H. Dudi Abdul Hadi dengan bupati, Selasa 28 Desember 2021.

Baca Juga: Mau Bisnis? usaha Peternakan Masih Terbuka Lebar Hingga BAZNAS dan BPKH Terjun Buat Peternakan di Pesantren

Silaturahmi dihadiri beberapa pejabat Pemkab Bandung dan Wakil Ketua BAZNAS Kabupaten Bandung bidang pengumpulan Ustaz Dadang Abu Hamzah.

"Zakat memiliki potensi sangat besar yang bisa diberdayakan untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bandung," kata bupati.

Sementara itu, Dudi Abdul Hadi menyatakan syukur alhamdulillah bisa bersilaturahmi dengan  bupati dengan agenda optimalisasi zakat ASN.

Baca Juga: BAZNAS Jabar dan BAZNAS Kabupaten Bandung Resmikan Usaha Mustahik Berupa Z-Chick, Hasil Usaha untuk Infak

"In sya Allah Pak bupati siap merealisaikan 2,5 persen  zakat dari seluruh ASN Kabupaten  Bandung.  Mohon doa dan dukungannya semoga sukses," katanya.

Sebelumnya dari catatan Jurnal Soreang, di akhir masa jabatannya, Bupati Dadang Naser (DN) mengeluarkan surat instruksi Nomor 11/2020 tertanggal 17 November 2020 soal kewajiban PNS membayar zakatnya dari pendapatan bulanannya.

PNS yang penghasilan baik gaji dan tunjangan kinerja (Tukin) masuk nisab  atau penghasilan minimal kena zakat, maka akan dipotong sebesar 2,5 persen.

Baca Juga: Belum Punya Mobil Operasional, BAZNAS Kabupaten Bandung Terpaksa Pinjam Mobil BAZNAS Jabar

"Sedangkan PNS yang gaji dan tukinnya kurang dari nisab, maka diwajibkan untuk infak yang juga 2,5 persen dari gaji dan tukinnya," kata Ketua BAZNAS Kabupaten Bandung, Dudi Abdul Hadi, dalam rapat konsolidasi dan sosialisasi pengumpulan zakat, infak dan sedekah (ZIS) PNS Kabupaten Bandung, Kamis, 28 Januari 2021 lalu, di Gedung Ormas Islam.

Merujuk kepada surat instruksi bupati, maka bupati memerintahkan kepada para kepala berangkat daerah, para camat, dan kepala desa/lurah agar mengoptimalkan pembayaran zakat PNS Pemkab Bandung.

Memerintahkan kepada seluruh PNS di lingkungan Pemkab Bandung menandatangani surat pernyataan kesediaan mengeluarkan zakat, infak atau sedekah sebesar 2,5 persen dari penghasilan bruto setiap bulannya.

Baca Juga: Guru Honorer Kini Punya Usaha Olahan Daging Ayam Dibantu BAZNAS Kabupaten Bandung dan BAZNAS Jabar

Untuk nisab atau penghasilan minimal terkena zakat atau 85 gram emas setahunnya. Kalau harga emas sekarang misalnya Rp600 ribu per gram, maka penghasilan yang kena zakat adalah sekitar Rp6 juta per bulan. Penghasilannya ini dijumlahkan dari gaji dan Tukin bulanan.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah