"Para peserta diberikan pelatihan tata cara memulasara mayat dengan standar kesehatan tanpa meninggalkan sariat islam," tuturnya.
Rusli menambahakan, disaat kondisi seperti ini. Banyak masyarakat yang meninggal dunia, hal tersebut menjadi rasa khawatir sebagian warga khususnya yang biasa melakukan pemulasaraan.
"Kalau yang meninggalnya di rumah sakit, diurus sampai beres oleh pihak Nakes. Nah, kalau yang meninggal di rumah rata-rata diurus warga, walau digandrungi rasa khawatir," tuturnya.
Oleh karena itu, lanjut Rusli, pihak gugus tugas kecamatan Soreang memberikan pelatihan pemulasaraan yang berstandar kesehatan.
"Alhamdulillah, para peserta antusias mengikuti pelatihan. Karena, mereka juga ingin menghilangkan rasa lekhawatiran selama ini," tegasnya.***