Pesantren Unik di Cicalengka juga Tak Ingin Tertinggal dalam Santunan Anak Yatim dan Dhuafa

- 9 Mei 2021, 08:19 WIB
Anak-anak yatim yang mendapatkan santunan dari Pesantren Al Furuuq Cicalengka Kabupaten Bandung, Sabtu, 7 Mei 2021
Anak-anak yatim yang mendapatkan santunan dari Pesantren Al Furuuq Cicalengka Kabupaten Bandung, Sabtu, 7 Mei 2021 /Istimewa/

JURNAL SOREANG- Pesantren Al Faruuq, Cicalengka, Kabupaten Bandung, termasuk pesantren unik. Pesantren salaf ini terbuka kepada masyarakat untuk ikut menimba ilmu tanpa adanya ketentuan pembayaran iuran bulanan.

"Tidak seperti pesantren lain apalagi pesantren modern, maka Pesantren Al Faruuq membebaskan soal biaya ini. Kalau tak mampu ya tak perlu membayar biaya bulanan," kata pemimpin Pesantren Al Faruuq, Abdul Azis, saat dihubungi, Minggu, 9 Mei 2021.

Untuk makan biasanya santri membawa bekal sendiri dari rumah seperti beras dan lauk pauk sederhana.

"Di pesantren ya para santri masak sendiri yang kalau dulu disebut ngaliwet. Bahkan pihak pesantren juga ikut membantu dengan menyediakan beras bila ada santri yang kehabisan bekal," kata Abdul Azis yang juga pengurus BAZNAS Kabupaten Bandung.

Baca Juga: YPI Darul Qomar Almadani KBB Bagikan Santunan kepada 160 Anak Yatim dan Dhuafa

Bahkan, dapur rumah Abdul Azis juga selalu terbuka 24 jam bagi para santri. "Kalau ada santri yang lapar tengah malam tinggal ke dapur dan masak seadanya bahan-bahan yang kami sediakan di dapur," katanya.

Meski demikian, Pesantren Al Faruuq setiap tahun selalu berbagi kebahagiaan kepada para anak yatim dan dhuafa di sekitar Cicalengka.

Seperti pada Sabtu, 7 Mei 2021, pihak pesantren menggelar buka bersama dan santunan kepada warga kurang mampu sebanyak 50 orang dan anak yatim 60 orang.

"Kegiatan ini merupakan salah satu program untuk mengisi bulan Ramadan 1422 H. Kehadiran pesantren yang ada di bawah yayasan selain dirasakan manfaatnya untuk meningkatkan mutu pendidikan juga ada peran sosial yang dirasakan lingkungan sekitar," kata pria lulusan UIN Sunan Gunung Djati ini.

Baca Juga: YBM PLN Bagi 610 Sembako untuk Dhuafa, Disabilitas dan Lansia Sukabumi, Bantuan Bagi Yatim dan Guru Ngaji

Selain melaksanakan ibadah puasa, menurut Azis, bulan Ramadhan juga merupakan momentum yang tepat untuk meningkatkan solidaritas terhadap sesama manusia dan mengasah kepedulian terhadap masyarakat yang kurang mampu seperti anak-anak yatim.

"Dalam konteks pendidikan, kegiatan santunan kepada anak-anak yatim merupakan bentuk penanaman karakter kepada para santri yang juga mengikuti kegiatan tersebut agar peduli terhadap sesama. Belajar bukan hanya diartikan mempelajari ilmu pengetahuan tetapi juga membangun sikap agar terbentuk pribadi yang berbukti pekerti luhur," ujarnya.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x