Wujudkan Petani Berbasis Ekspor! PKS Luncurkan Sekolah Tani, Ini Tanggapan Anggota DPRD Kabupaten Bandung

- 11 April 2021, 09:27 WIB
Foto bersama Anggota DPRD Kabupaten Bandung Dasep Kurnia Gunarudin (kiri), Ketua DPD PKS Gun Gun Gunawan (kedua kiri), ketua bidang tani dan nelayan DPD PKS dan perwakilan petani di Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali.
Foto bersama Anggota DPRD Kabupaten Bandung Dasep Kurnia Gunarudin (kiri), Ketua DPD PKS Gun Gun Gunawan (kedua kiri), ketua bidang tani dan nelayan DPD PKS dan perwakilan petani di Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali. /Jurnal soreang/Rustandi

JURNAL SOREANG - Dasep Kurnia Gunarudin anggota DPRD Kabupaten Bandung fraksi PKS, mengapresiasi dan siap mendorong sukses program sekolah tani.

Menurutnya, di tengah hantaman pandemi Covid-19 yang memporak porandakan berbagai sektor ekonomi masyarakat.

Hal tersebut tidak menyurutkan langkah DPD PKS Kabupaten Bandung, dalam melayani dan mendorong perekonomian masyarakat khususnya kepada para pelaku pertanian melalui program sekolah tani.

Baca Juga: Kode Reedem FF Terbaru Minggu 11 April 2021, Buruan Klaim dan Dapatkan Item Keren dari Garena

Baca Juga: Meskipun Menang Atas Barcelona di El Classico, Real Madrid Rugi Rp260 Miliar, Kok Bisa?

"Melalui bidang tani dan nelayan (BTN), DPD PKS menggelar acara gerakan ayo menanam bersama PKS di Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali," kata Dasep kepada Jurnal Soreang, Minggu 11 April 2021.

Menurut Dasep, acara gerakan ayo menanam bersama PKS dipimpin langsung ketua DPD PKS Kabupaten Bandung, Gun Gun Gunawan disela peluncuran sekolah tani.

"Petani adalah tulang punggung perekonomian negara dan ketahanan pangan, ketika petaninya terpuruk maka bangsa inipun terpuruk dan begitu sebaliknya," jelasnya.

Dasep menjelaskan, karena petani sebagai tulang punggung ketahanan pangan dan menjadi salahsatu penopang kesejahteran bangsa.

"Jika petaninya sejahtera maka sejahteralah bangsa ini, wilayah Pasirjambu, Ciwidey dan Rancabali (Pacira) ini pernah merasakan masa keemasan dari tanaman strawberry," tuturnya.

Baca Juga: Innalillahi, Gempa Susulan 5,5 Magnitudo Kembali Guncang Malang Jawa Timur, Minggu Pagi

Baca Juga: Usia 53 Tahun, UIN SGD Ditantang Buat Buku Sejarahnya dan Bersaing di Internasional

Saat itu, kata Dasep, petani strawberry untuk maka semua sektor ekonomi di Pacira bergerak bergairah dan semua pihak merasakan efek positifnya.

"Jadi saya menyimpulkan betapa pentingnya melindungi dan memberdayakan sektor pertanian, maka melalui sekolah tani dirinya optimistis bisa mendorong tingkatkan ekonomi masyarakat," jelasnya.

Dasep menambahkan, gerakan menanam buncis kenya yang digagas PKS melalui program sekolah tani. Diharapakan, bisa melindungi dan menjaga stabilitas harga komoditas.

"Saya optimis melalui program yang digagas PKS ini, bisa mewujudkan petani sejahtera dan harga komoditas terjaga," katanya.

Lebih lanjut Dasep mengatakan, sebagai anggota DPRD sesuai kewenangannya memang sudah menginisiasi perda yang berpihak pada petani.

"Sesuai rencana yang tertuang dalam Propemperda Kabupaten Bandung, segera terwujud adanya Perda 'Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani', dimana perda itu sangat berpihak kepada para petani," akunya.

Dasep menegaskan, Perda tersebut harus aplikatif, bermanfaat dan merubah kebijakan pemerintah yang selama ini dianggap abai terhadap jatuhnya harga Komoditas yang diproduksi petani.

"Jadi kami akan fokus bagaimana menjalankan strategi menstabilisasi harga komoditas, khususnya komoditas unggulan daerah dengan mengkaji secara seksama, pengendalian harga berdasarkan Hukum Supply dan Demand yang dituangkan dalam kertas kerja yang terukur," pungkasnya.***

Editor: Rustandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah