Reaksi Cepat! Jalan Longsor Putus Akses Dua Kabupaten, BPBD Terjunkan Personel Lakukan Asesmen Lokasi

- 22 Maret 2021, 20:06 WIB
Lakukan asesmen lokasi longsor, personel BPBD Kabupaten Bandung terjunkan tim reaksi cepat ke Desa Cilame, Kecamatan Kutawaringin, Senin 22 Maret 2021.
Lakukan asesmen lokasi longsor, personel BPBD Kabupaten Bandung terjunkan tim reaksi cepat ke Desa Cilame, Kecamatan Kutawaringin, Senin 22 Maret 2021. /Jurnal Soreang/Rustandi/Dok.BPBD Kabupaten Bandung

JURNAL SOREANG - Sebagai respon cepat laporan terjadinya bencana longsor di Desa Cilame, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Senin 22 Maret 2021.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung terjunkan personel tim asesmen untuk melakukan evakuasi dan lakukan kajian cepat.

Hal tersebut dikataka Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Bandung Akhmad Djohara, menurutnya, sebagai respon atas laporan pemerintah Desa (Pemdes) Cilame, pihaknya langsung intruksikan tim terjun ke lokasi kejadian.

Baca Juga: Hukuman Mati Membayangi 1 Napi dan 7 Tersangka Lainnya Karena Mengoperasikan Rumah Industri Tembakau Gorill

Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Perbedaan Vaksin dan Terapi Plasma

"Ya, Senin 22 Maret 2021 sekitar pukul 15:30 Wib. Kami menerima laporan terjadinya pergerakan tanah/longsor di kawasan Desa Cilame dan kami sudah menerjunkan personel lakukan asesmen," kata Adjo sapaan akrab kalak BPBD kepada Jurnal Soreang, Senin malam.

Adjo menjelaskan, sejak senin siang kawasan cilame memang diguyur hujan dengan intensitas tinggi. Sehingga, terjadi pergerakan tanah yang mengakibatkan sebagian badan jalan tergerus longsor.

"Memang kondisi tanahnya labil karena berada di dataran tinggi, longsor terjadi akibat pengikisan tanah," jelasnya.

Hasil asesmen tim rekasi cepat BPBD, kata Adjo, pergerakan tanah tersebut mengakibat jalan sepanjang 50 meter tergerus longsor.

"Lokasi longsor berada di Kampung Gunung Tikukur Rt 03/09 Desa Cilame, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung. Tidak ada korban, hanya matrial TPT tergerus longsor," katanya.

Baca Juga: Akses Kabupaten Bandung-KBB Terancam Putus Akibat Jalan Desa Cilame, Kutawaringin Longsor Sepanjang 50 Meter

Baca Juga: Wow! Balas Kisruh All England, Ridwan Kamil Akan Bertanding Bulu Tangkis Dengan Dubes Denmark

Menurutnya, selain kondisi tanah yang labil, longsor terjadi akibat adanya rembasan air dari draenase di sekitar lokasi.

"Alhamdulillah tidak ada korban, hanya tembok penahan tanah ambruk dan mengancam sebagian jalan tergerus," jelasnya.

Dengan kejadian tersebut, Adjo mengimbau kepada pengguna jalan tersebut agar ekstra hati-hati. Karena, sebagian badan jalan tergerus longsor.

"Hasil asesmen, dimensi longsoran panjang sekitar 50 dan tinggi 15 meter. Memang, membutuhkan pembangunan kembali TPT," tegasnya.

Akhmad Djohara Kalak BPBD Kabupaten Bandung
Akhmad Djohara Kalak BPBD Kabupaten Bandung Jurnal Soreang/Rustandi

Sebelumnya, Akses penyambung antara Kabupaten Bandung-Kabupaten Bandung Barat terancam putus akibat jalan di Desa Cilame, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung longsor.

Kepala Desa Cilame Alo Sobirin, membenarkan, di wilayah Cilame telah terjadi longsor yang mengancam putusnya akses dua kabupaten.

Menurut Alo, hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Cilame sejak siang hari. Hal itu, mengakibatkan badan jalan Sodong - Cilame - Rancasampih sepanjang 50 meter tergerus.

"Ya, jalan sepanjang 50 meter dan tinggi sekitar 15 meter longsor akibat cuaca alam," kata Alo saat dihubungi Jurnal Soreang.

Akibat kejadian tersebut, kata Alo, akses menuju wilayah Kabupaten Bandung Barat terancam putus.

"Alhamdulillah, tidak ada korban atas kejadian ini. Namun, aktivitas masyarakat akan terganggu karena akses jalan tersebut terancam putus," jelasnya.

Sebagai upaya penanganan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Bandung dan memasang rambu-rambu peringatan.

"Alhamdulillah, personel BPBD sudah terjun ke lokasi. Namun, belum melakukan evakuasi karena menunggu intruksi dan koordinasi selanjutnya," jelas Alo.

Alo menjelaskan, sejak beberapa waktu lalu kondisi tersebut sudah terprediksi. Namun, untuk mengantisipasinya memerlukan tindakan dari dinas terkait.

"Karena jalan ini merupakan akses penyambung antara Kabupaten Bandung dengan Kabupaten Bandung Barat, maka diperlukan upaya dari Pemprov Jabar," tuturnya.***

Editor: Rustandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah