Hubungan tersebut bisa menggunakan pola Corporate Social Responsibility (CSR) ataupun bisnis.
"Misalkan BUMDes berinvestasi di bidang itu, dia punya aset. Untuk operasionalnya, produk yang dihasilkan bisa dibeli oleh masyarakat," tutur Tisna.
Baca Juga: Waspada, Empat Kecamatan di KBB Terancam Diguncang Gempa, Akibat Sesar Lembang
Dengan investasi skala mikro, Tisna melansir hal itu tidak akan memberatkan masyarakat.
Dengan begitu, Tisna yakin jika dalam wakti dekat, tidak akan ada lagi masyarakat Kabupaten Bandung yang kesulitan mengakses sanititasi dan air bersih.
Sementara itu Senior Program Manager water.org Aldi S. Surianingrat mengatakan, pihaknya akan menyalurkan CSR dari perusahaan-perusahaan di AS untuk membantu peningkatan akses air bersih dan sanitasi bagi masyarakat Kabupaten Bandung.
Baca Juga: Masih Ditemukan Pelanggar Prokes Saat Gelar Operasi Yustisi, Ini yang Dilakukan Polsek Pameungpeuk
Terutama bagi mereka yang belum memiliki akses air bersih ke penyedia seperti Perumda Air Minum
"Kami membantu masyarakat yang tak memiliki uang tunai untuk membayar pemasangan sambungan Perumda Air Minum secara langsung," tutur Aldi.
Aldi menambahkan, water.org mendorong Perumda Air Minum atau perusahaan pembiayaan untuk menyediakan kredit akses air bersih bagi masyarakat.