Permintaan itu, kata Deni, memang ditampung dan pihak kontraktor sempat berjanji akan memenuhinya, namun hingga kini belum terealisasi.
Deni menegaskan, akibatnya kini tak hanya membuat air meluap dan membanjiri rumah warga, tetapi merusak sebagian kontruksi sodetan Cisangkut itu sendiri.
Baca Juga: Zulkifli Hasan Optimistis Desy Ratnasari Bisa membawa PAN Jadi Parpol Terdepan di Jawa Barat
Meskipun demikian, Deni menegaskan bahwa kerusakan itu tidak semata-mata luapan air dari Sungai Cisangkut dan Kanjeng, tetapi memang konstruksinya terkesan dibuat asal-asalan.
Berdasarkan pantauan di lapangan, kontruksi sodetan Cisangkuy yang rusak itu sendiri memang terlihat hanya berupa tembok beton yang tidak terlalu tebal.
Selain itu, bagian dalamnya kopong, tanpa ada pemadatan tanah untuk menjadi penahan tembok beton tersebut.
Baca Juga: Jokowi Tak Ingin Kedelai Menjadi Masalah Lagi, Intensifikasi Harus Dilakukan Segera
Akibatnya, arus air membuat tembok beton sodetan Cisangkuy itu jebol hampir sepanjang 10 meter di salah satu titik.
Sementara ini, Deni sendiri terpaksa meminta warga untuk membenahi saluran air yang meluap agar tidak lagi membanjiri rumah warga.