Hijaukan Objek Wisata Tangga Seribu, Bupati Bandung Dadang Naser: Warga Hulu dan Hilir Harus Sinergi

- 27 Desember 2020, 15:55 WIB
Bupati Bandung Dadang M. Naser Berfoto Seusai Menghijaukan di Objek Wisata Tangga Seribu di Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Sabtu 26 Desember 2020
Bupati Bandung Dadang M. Naser Berfoto Seusai Menghijaukan di Objek Wisata Tangga Seribu di Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Sabtu 26 Desember 2020 /Humas Pemkab Bandung

JURNAL SOREANG - Masyarakat di kawasan hulu dan hilir harus sinergi dalam menjaga kelestarian alam guna menghindari resiko bencana alam seperti banjir dan longsor.

Bupati Bandung Dadang M. Naser mengatakan, kawasan hulu memang harus dijaga baik agar tidak sampai gundul dan berakibat bencana yang ikut dirasakan oleh masyarakat di hilir.

"Tinggal bagaimana orang hilir yang sering menuding banjir datang dari hulu, sekarang hilir kirim apa ke hulu. Saatnya kita bersama peduli lingkungan," ujar Dadang dalam keterangan pers, Minggu 27 Desember 2020.

Baca Juga: Momen Natal, Penghuni Rumah Singgah HDCI Rabbani Dapat Bantuan HBC Charity

Menurut Dadang, Pemkab Bandung sendiri saat ini gencar melakukan upaya penghijauan di kawasan hulu yang dinilai kritis.

Salah satunya adalah penanaman pohon di Objek Wisata Tangga Seribu, Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Sabtu 26 Desember 2020.

Dalam kesempatan itu, Dadang langsung ikut serta menanam pohon bersama jajaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Cileunyi dan tokoh masyarakat serta sivitas lingkungan.

Baca Juga: Ini Delapan Saran Dokter agar Aman Berlibur Natal dan Tahun Baru di Tengah Pandemi

"Kita tanami lahan kritisnya dengan berbagai pohon. Di antaranya pohon jeruk, nangka, jengkol dan petai. Mudah-mudahan ini menjadi berkah untuk kita semua, dan lahan kritis yang ada setapak demi setapak kita hijaukan kembali," kata Dadang.

Dadang pun tak bosan mengingatkan masyarakat, untuk ikut menanam pohon keras pada lahan dengan kemiringan 30 derajat.

"Sebagian pohon sudah tumbuh, tinggal tadi beberapa lahan kritis kita koordinasikan dengan pemilik lahan, ada carik desa, perhutani juga milik masyarakat. Lahan masyarakat dengan kemiringan di atas 30 derajat, mohon ditanami tanaman keras, baru di bawah 30 derajat boleh ditanami sayur mayur," tutur Dadang.

Baca Juga: Mantap, Kuli Bangunan Asal Cirebon Ini Sukses jadi Anggota TNI

Pola tanam yang baik di lahan kritis, kata Dadang, harus disadari betul, agar terjadi sinergitas antara warga di hulu dan di hilir.

Dadang juga mengingatkan pentingnya penanaman sabuk gunung, untuk menghindari pergeseran tanah dan pengamanan air agar meminimalisir banjir di hilir.

"Sinergitas antara warga di hulu dan hilir sangat diperlukan. Alhamdulillah, tadi ada warga Panyawangan yang turut menyumbang beberapa pohon, mudah-mudahan ini sebagai edukasi dan teladan bagi masyarakat yang ada di hilir untuk mendukung hulu," tutur Dadang.

Baca Juga: Selama Pandemi Covid-19, PBNU Mencatat 234 Kiyai dan Tokoh NU Wafat

Kepedulian warga di area hulu sudah ditunjukkan dengan adanya udara segar yang dikirim ke hilir, kini warga di hilir pun harus memberikan sumbangsihnya kepada warga di hulu.

"]Bandung dilingkung ku gunung, 14 rangkaian gunung, di tengahnya ada Kota Bandung. Saatnya kita saling perduli. Alam terjaga, lestari, sehingga lingkungan pun bersih. Kita harus sama-sama berbuat. Pemerintah pusat, provinsi, lembaga terkait, TNI, Polri, masyarakat, kebersamaan kita kuatkan. Dengan kebersamaan Sabilulungan, masalah apapun insyaa Allah bisa diselesaikan dengan baik. Tidak saling tuding mencari kesalahan, tapi sama-sama kita cari solusinya," kata Dadang.***

Editor: Handri


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x