Akibat Sedimentasi Dan Penyempitan Aliran Sungai, Banjir Kerap Melanda Desa Haur Pugur

Sam
- 16 Desember 2020, 19:03 WIB
WARGA membersihkan material sampah yang terbawa hanyut di anak sungai Citarik tepat di jembatan rel kereta api di Kampung Popojok, di Desa Haur Pugur, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Rabu (16/12/2020). Selain akibat endapan sedimen di Sungai Citarik, hal itu dilakukan warga sebagai upaya penanganan  banjir yang kerap terjadi akibat menyempitnya saluran sungai di bawah jembatan kereta api tersebut.
WARGA membersihkan material sampah yang terbawa hanyut di anak sungai Citarik tepat di jembatan rel kereta api di Kampung Popojok, di Desa Haur Pugur, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Rabu (16/12/2020). Selain akibat endapan sedimen di Sungai Citarik, hal itu dilakukan warga sebagai upaya penanganan banjir yang kerap terjadi akibat menyempitnya saluran sungai di bawah jembatan kereta api tersebut. /Sam/Pikiran Rakyat

JURNAL SOREANG - Dalam dua hari terkahir, ratusan rumah warga di Desa Haur pugur, Rancaekek, Kabupaten Bandung kembali terendam banjir, akibat meluapnya air dari Sungai Citarik, Rabu 16 Desember 2020.

Hal itu dibenarkan Kepala Desa Haur Pugur, Saepul Azhari saat dikonfirmasi, di kediamannya. Rabu 16 Desember 2020.

"Dalam dua hari terakhir, banjir yang melanda perumahan warga kami diantaranya di Kampung Popojok sekitar 120 rumah warga, dan di Kampung Cabok Kaler RW 01 sebanyak 130 rumah, akibat meluapnya air dari Sungai Citarik." kata Saepul.

Baca Juga: Sambut Hari Ibu 2020, TP PKK Kabupaten Bandung Gelar Rapid Test Gratis untuk Ratusan Kaum Perempuan

Sedangkan ketinggian banjir yang melanda rumah warga, kata Saepul diperkirakan mencapai 45 cm hingga 50 cm.

Sehingga aktivitas warga di wilayah itu pun mulai terganggu. Bahkan menurut Saepul, akses jalan untuk melalui kampung tersebut tidak bisa dilalui kendaraan.

Namun demikian, menurut Saepul Azhari, kendati banjir bisa surut dalam hitungan jam, namun banjir itu disinyalir akibat endapan sedimentasi Sungai Citarik di wilayah itu yang sudah cukup parah.

Baca Juga: Kemendikbud Akan Lanjutkan Program Organisasi Penggerak (POP) dengan Petakan Sekolah Sasaran

"Apalagi sekarang sudah masuk musim hujan, maka banjir rutin di dua kampung Desa Haur Pugur itu pun kerap terjadi, baik hujan di wilayah hulu sungai atau pun hujan di wilayah itu sendiri." kata Saepul.

Halaman:

Editor: Sam


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x