Jelang Pencoblosan, Nomor Pribadi Calon Bupati Bandung Dadang Supriatna Diretas

- 8 Desember 2020, 20:41 WIB
Tangkapan Layar Pesan Singkat dari Peretas yang Mengatasnamakan Cabup Bandung Nomor Urut 3 Dadang Supriatna
Tangkapan Layar Pesan Singkat dari Peretas yang Mengatasnamakan Cabup Bandung Nomor Urut 3 Dadang Supriatna /

JURNAL SOREANG - "Maneh mah hayang duitna hungkul. Dititah nyolok aing wae maneh mah mumul. kurang kumaha DS salama iyeu ? (Kamu mau uangnya saja, tetapi disuruh mencoblos saya, kamu tidak mau, kurang gimana DS selama ini).

Demikian petikan pesan singkat yang beredar viral di masyarakat, sehari jelang pencoblosan Pilkada Kabupaten Bandung, 9 Desember 2020.

Menariknya, pesan singkat dari fitur 'jadul' SMS itu dikirmkan dari nomor pribadi Calon Bupati Bandung Nomor Urut 3, Dadang Supriatna yang memang akrab disapa Kang DS.

Baca Juga: DPR: Masyarakat Jangan Ragu Soal Kehalalan Vaksin Covid-19

Ketika dikonfirmasi oleh Jurnal Soreang, Kang DS membernarkan beredarnya SMS tersebut sejak Selasa 8 Desember 2020 pagi.

Kang DS mengaku kaget ketika mengetahui hal itu dari salah seorang anggota tim suksesnya.

Kekagetan Kang DS cukup beralasan, karena dirinya mengaku sudah lama tidak pernah menggunakan fitur SMS untuk berkomunikasi.

Baca Juga: DPR: Masyarakat Jangan Ragu Soal Kehalalan Vaksin Covid-19

Apalagi sampai mengirim pesan seperti itu, yang notabene berbahasa tak seperti keseharian dirinya dalam bertutur kata.

Meskipun demikian, Kang DS sendiri mengaku heran bagaimana pesan tersebut bisa dikirimkan ke banyak orang melalui nomor pribadinya.

Ia meyakinkan, hal itu merupakan ulah peretas yang ingin memfitnah dirinya jelang hari pencoblosan.

Baca Juga: Moto Banyak Manfaat. Kurang Vitamin D Bisa Tingkatkan Risiko Kematian Dini

"SMS blaster itu menyebar dan mengatasnamakan saya dengan menggunakan nomor pribadi saya. Namun pesan itu dikirimkan oleh peretas yang tidak bertanggung jawab," tutur Kang DS, saat dihubungi, Selasa 8 Desember 2020.

Atas beredarnya pesan itu, Kang DS mengaku belum akan menempuh upaya hukum karena dirinya tengah fokus untuk menghadapi hari pencoblosan.

Namun ia berharap masyarakat mengapaikan apabila mendapat SMS serupa yang seolah berasal dari nomor pribadinya itu.

Baca Juga: Tiga Calon Punya Hak Pilih, Tiga Lainnya Tidak

"Mohon diabaikan apabila mendapatkan SMS seperti itu. Karena saya percaya bahwa masyarakat Kabupaten Bandung adalah masyarakat cerdas dalam menerima informasi. Mana yang benar dan mana yang tidak benar," kata Kang DS.***

Editor: Handri


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah