Warga Cibiru Hilir Sedikit Bernapas Lega, Berharap Pos Pantau Dan Rumah Pompa Dapat Atasi Banjir

Sam
- 26 November 2020, 14:18 WIB
BUPATI Bandung, Dadang M Naser menaburkan benih ikan di kolam retensi Situ Cibogel usai meresmikan pos pantau serta rumah pompa di Desa Cibiru Hilir, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Kamis (26/11/2020). Pos pantau serta rumah pompa tersebut berfungsi sebagai upaya antisipasi dan pengendalian banjir yang kerap terjadi di wilayah itu.
BUPATI Bandung, Dadang M Naser menaburkan benih ikan di kolam retensi Situ Cibogel usai meresmikan pos pantau serta rumah pompa di Desa Cibiru Hilir, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Kamis (26/11/2020). Pos pantau serta rumah pompa tersebut berfungsi sebagai upaya antisipasi dan pengendalian banjir yang kerap terjadi di wilayah itu. /Sam/Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG -Guna meminimalisir banjir yang kerap terjadi di wilayah Bandung Timur, tepatnya di Desa Cibiru Hilir, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Pemerintah Kabupaten melalui dinas terkait yang bekerja sama dengan beberapa instansi membangun pos pantau serta pompanisasi di wilayah tersebut.

Hal itu diungkapkan Bupati Bandung, Dadang M Naser saat meresmikan pos pantau kapasitas air di Situ Cobogel, di Komplek Bumi Harapan Cibiru, Desa Cibiru Hilir, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Kamis, 26 November 2020.

"Ini dibangun atas kesepahaman fasos fasum yang sudah diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Bandung yang luasnya 11 hektar di komplek Bumi Harapan, kita intervensi untuk dibangun pos pantau serta rumah pompa guna meminimalisir resiko banjir yang kerap terjadi di wilayah ini." kata Dadang.

Baca Juga: Denda Rp 10 Miliar di Omnibus Law Bisa Langsung Matikan Travel Haji dan Umrah

Hal itu bukan tanpa alasan, lanjut Dadang, karena selama ini keluhan warga yang selalu kebanjiran di kala datang musim penghujan dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter.

Selain untuk antisipasi banjir, lanjut Dadang, dengan adanya fasilitas tersebut, sekaligus berfungsi sebagai penampungan air di kala musim kemarau tiba. Sehingga cadangan air untuk warga tetap tersedia.

"Tentunya hal ini perlu dilakukan juga diberbagai tempat lainnya di Kabupaten Bandung, terutama di tujuh titik elepasi terendah yakni wilayah Cileunyi, Majalaya, Ciparay, Tegalluar, Sapan, Dayeuhkolot dan Baleendah ada disitu."imbuhnya.

Baca Juga: Hebat, 57 Artikel Mahasiswa Kampus Islam Ini Berhasil Registrasi Konferensi Internasional

Selain itu, Dadang juga menyinggung, dampak dari pembangunan infrastruktur atas program dari pemerintah pusat terkait pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di wilayahnya.

"Ketika KCJB nanti mulai diwujudkan dibangun dengan POD nya, maka disitu ada kewajiban sepuluh persen harus menyediakan lahan untuk danau, untuk kolam retensi, kolam resapan dalam rangka pengendalian banjir." tegas Dadang.

Dengan dibangunnya pos pantau serta rumah pompa di Situ Cibogel, Dadang berharap penanggulangan banjir di wilayah tersebut dapat dengan cepat teratasi.

Baca Juga: Doa Ini Diucapkan Rasulullah untuk Mohon Rezeki

"Alhamdulillah hari ini kita sudah mampu menyelesaikan kolam retensi dengan harapan banjir mulai dapat teratasi, jadi genangan tidak akan lama, satu jam sudah bisa diatasi." ungkapnya.

Sedangkan untuk luasan kolam retensi Situ Cibogel seluas 3.500 meter persegi, untuk wilayah Bumi Harapan, untuk fasos dan fasumnya seluas 11 hektar dengan luas keseluruhan 35 hektar yang dihuni 1000 unit rumah warga.

Sementara itu, langkah yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bandung dalam upaya antisipasi dan penanggulangan banjir di wilayah tersebut tentunya membuat warga sekitar sedikit bernapas lega dan mendapat sambutan baik dari warga setempat.

Baca Juga: Lima Cara Minum Kopi Kekinian agar Jadi Sehat dan Segar

"Dulu kalau banjir, disini tingginya bisa sampai 1,5 meter, namun setelah dibangun pos pantau dan rumah pompa, Alhamdulillah upaya ini bisa menekan banjir hingga 75 persen." kata Toto, salah seorang warga sekitar.***

Editor: Sam


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x