Cecep Suhendar, Ini Ajang Pesta Rakyat, Jangan Ada Black Campaign

Sam
5 November 2020, 15:13 WIB
Ketua Tim Pemenangan Pasangan Calon (Paslon) Bupati Kabupaten Bandung Nia-Usman, Cecep Suhendar. /Handri/Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG - Ketua Tim Pemenangan Pasangan Calon (Paslon) Bupati Kabupaten Bandung Nia-Usman, Cecep Suhendar, mengatakan bahwa ajang pilkada serentak 2020 Kabupaten Bandung merupakan ajang pesta rakyat.

"Dalam pilkada ini jangan sampai dijadikan ajang black campaign, pembusukan dan fitnah." kaya Cecep.

Menjelang pencoblosan pilkada ini, kata Cecep, pihaknya meminta kepada media dan para pendukung paslon, untuk tidak melakukan upaya fitnah, black campaign.

Baca Juga: Menempati Peringkat 7 KPI Satgas Covid-19 se-Jabar, Tracing Kabupaten Bandung Masih Rendah

“Di dalam kenyataannya, banyak kegiatan atau perlakuan yang dilakukan oleh masyarakat terutama para tim kandidat masing-masing, baik Paslon 1, 2, ataupun 3, sehingga saya melihat ada beberapa hal yang memang seharusnya tidak terjadi,” jelas Cecep, melalui jerjaring percakapan Whatsapp.

Ia pun contohkan pada black campaign, pembusukkan ataupun fitnah yang terjadi pada saat ini, sehingga banyak berita-berita di media, yang pada kenyataannya itu tidak benar sebenarnya.

“Contohnya, saya sebagai ketua tim Paslon No 1 menerima berita-berita dari berbagai media. Misalkan ada sebuah foto dengan Paslon kami, salah satu paslon kami fotonya diambil pada lebih dari 3 bulan yang lalu,” tuturnya.

Baca Juga: Pemerintah Salurkan BLT Desa Rp 18 Triliun. Pemerintah Minta Desa Lakukan Ini

"Sedangkan saat itu belum ada tahapan pilkada. Bahkan foto-foto tahun yang lalu itu diunggah kembali seolah-olah itu adalah foto saat ini. Sehingga terkesan bahwa ASN massive untuk berkampanye di nomor 1," lanjut Cecep.

Kemudian contoh lainnya ada juga yang memberitakan bahwa kami (Paslon nomor 1) membagi-bagikan sembako ataupun hal lainnya. Dan itu pun tidak benar.

“Di dalam konsep kami berkampanye, tidak ada kegiatan sosialisasi atau kampanye dengan pembagian tersebut,” ungkap Cecep.

Baca Juga: Pemenang Pilpres AS Belum Ditetapkan, Orang yang Pasang Taruhan untuk Joe Biden Sudah Dapat Bayaran

Dengan kondisi tersebut, maka pihaknya memohon diklarifikasi.

Bahkan Cecep mengatakan bahwa kejadian itu bisa saja dilakukan oleh pihak lawan.

“Justru yang kami menerima laporan, ini kami sedang membuat bukti-bukti tertentu dari salah satu Paslon,” jelasnya.

Kemudian hal lainnya terkait adanya fasilitas negara, sebut saja di situ adalah makanan tambahan dari Kementrian Kesehatan, justru dibagikan oleh salah satu Paslon dengan diberikan stiker dan masker di dalam dus tersebut.

Baca Juga: Zona Hijau Tak Jadi Jaminan. Ini Strategi Paling Jitu Untuk Cegah Covid-19

“Ini dibagikan 2 hari yang lalu di salah satu desa di Rancaekek. Untuk ini, sudah kami catat dan ingin kami laporkan,” imbuhnya.

Contoh lainnya lanjut Cecep, kemudian salah satu partai juga, dengan alasan acara internal partai, tapi masyarakat pulangnya dibagi sembako dan di dalamnya ada stiker Paslon tertentu.

Tampaknya Pemrov Jabar harus selektif dalam memberikan bantuan sosial , yang saat ini tengah membagikan paket bahan pokok dengan numerik, karena menurut Cecep, nomor tersebut sangat kental dengan nomor pasangan salah satu calon.

"Meski bansos ini di tingkat Provinsi, tapi dirinya yakin ada beberapa daerah yang merasa dirugikan dengan adanya numerik tersebut, apalagi di Kabupaten Bandung ini sangat kental sekali karena di dalam paket tersebut selain nomor yang dipakai, kemudian ada logonya 'Kita Pasti Menang'," terang Cecep.

Baca Juga: Alhamdulillah, UNESCO Tetapkan Karimunjawa Jepara Sebagai Cagar Biosfer

Sehingga hal ini, pihak Paslon nomor 1 sedang menghimpun data, sedang menyiapkan data administrasi maupun data faktual untuk diusulkan kepada Bawaslu Provinsi.

“Karena saya yakin, ini sesuatu yang sangat masif dan terstruktur dan harus segera dicegah. Ini sudah beredar di beberapa kecamatan, bahkan di beberapa desa dan sudah sampai ke masyarakat,” paprnya.***

Editor: Sam

Tags

Terkini

Terpopuler