Akibat Luapan Air Bangunan SDN Baturengat Dibanjiri Lumpur, Ini Tanggapan Komisi D DPRD Kabupaten Bandung

6 Desember 2023, 12:26 WIB
Lumpur memenuhi halaman dan ruangan SDN Baturengat, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung terjadi akibat luapan air dari sungai Cibaligo, beberapa waktu lalu. /Rustandi/Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG - Bangunan SDN Baturengat, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung dibanjiri lumpur dampak luapan air dari sungai Rancamalang, akibat hujan deras mengguyur wilayah tersebut.

Lumpur berwarna hitam, memenuhi halaman dan ruangan SDN Baturengat, akibat hujan yang terjadi pada Kamis, 30 November lalu.

Luapan air dan lumpur yang memasuki halaman dan ruang kelas SDN Baturanget terjadi, akibat sungai Rancamalang tidak bisa menampung tumpahan air dari sungai Cibaligo, Kota Cimahi.

Baca Juga: Destinasi Liburan Akhir Pekan yang Seru Bersama Keluarga di Bandung, Jawa Barat

Hal tersebut dikatakan Dede Mulyana kepala UPT Sapras Wilayah Margahayu, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Bandung.

"Ya, air cileunca dan lumpur masuk ke area gedung sekolah karena sungai Rancamalang tidak bisa menahan debit air limpahan dari sungai Cibaligo Kota Cimahi," kata Dede saat dihubungi Jurnal Soreang, Rabu 6 Desember 2023.

Menurut Dede, kejadian tersebut bisa terus terjadi ketika wilayah Kota Cimahi diguyur hujan deras dan sungai Rancamalang tidak bisa menampung debit air.

"Betul, kejadian serupa bisa terus terjadi karena limpahan air dari Kota Cimahi dan sungai Rancamalang tidak kuat menampung debit air," jelasnya.

Baca Juga: Daftar Unggulan Ganda Campuran BWF World Tour Finals 2023, Tak Ada Wakil Indonesia, Berikut Rinciannya

Dede menjelaskan, Dinas PUTR melalui UPT Sapras dan UPT DAS Sungai Ciwidey terus berupaya untuk mengantisipasi kejadian serupa terjadi saat hujan kembali turun di kawasan tersebut.

"Kemarin pasca kejadian, kami bersama UPT Das Ciwidey melakukan normalisasi sungai Rancamalang dan memperbaiki infrastruktur jalan dan membersihkan lumpur dan sampah yang terbawa air di kawasan sekolah tersebut," akunya.

Menanggapi kejadian tersebut, Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bandung Maulana Fahmi menyampaikan rasa prihatin atas kejadian tersebut, oleh karena itu diperlukan penanganan darurat dari dinas terkait.

"Betul, harus ada penangan darurat baik jangka pendek atau jangka panjang. Seperti pembuatan tanggul atau benteng dikawasan sekolah tersebut," kata Fahmi.

Baca Juga: Daftar Unggulan Ganda Putri BWF World Tour Finals 2023, Wakil Indonesia Tempati Dua Terbawah, Rinciannya

Politisi Partai Keadilan Sejahtera itu menjelaskan, kejadian bencana terjadi akibat pengalihan cuaca dari kemarau ke musim penghujan perlu diantisipasi apalagi kawasan fasilitas umum.

"Ya, mitigasi dari dinas terkait perlu ditingkatkan apalagi sekarang sudah memasuki musim hujan. Sehingga, antisipasi bencana bisa terdeteksi," katanya.

Untuk mengatasi banjir lumpur yang terjadi di SDN Baturengat, Kata Fahmi, pihak dinas terkait perlu melakukan penanganan darurat dengan membangun benteng pembatas.

"Segera bangun benteng pembatas, agar kejadian serupa tidak terjadi saat hujan kembali mengguyur kawasan tersebut. Anggaran bisa menggunakan dana kedaruratan bencana," tegasnya.

Baca Juga: Hasil Guwahati Masters 2023, Rabu, 6 Desember 2023, Satu Wakil Indonesia Langsung Tersingkir

Hal yang sama dikatakan ketua fraksi Partai Golkar Cecep Suhendar, pengalihan musim jangan mengganggu aktivitas kegiatan belajar mengajar.

Jadi, tambah Cecep, pihaknya berharap dinas PUTR bisa berkomunikasi dengan BPBD dan Dinas Pendidikan agar segera membangun benteng pembatas untuk mengantisipasi kejadian serupa terjadi dikemudian hari.

"Harus segera ditangani, anggaran bisa menggunakan dana kebencanaan atau BTT. Sehingga, kegiatan belajar mengajar tidak terganggu dengan bergantinya cuaca," pungkasnya.***

Editor: Rustandi

Tags

Terkini

Terpopuler