FIFA Soroti Waktu Kick-Off Pasca Tragedi Kanjuruhan Malang, Erick Thohir Sebut TV Bakal Teriak-Teriak, Kenapa?

11 Oktober 2022, 22:05 WIB
Pemerintah, melalui Menteri BUMN Erick Thohir, sudah menemui Presiden FIFA, Gianni Infantino /PSSI

JURNAL SOREANG - Pemerintah, melalui Menteri BUMN Erick Thohir, sudah menemui Presiden FIFA, Gianni Infantino.

Pertemuan itu berkenaan dengan tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, yang terjadi pada Sabtu 1 Oktober 2022 lalu.

Dalam pertemuan tersebut, Erick mengungkapkan salah satu poin yang menjadi pembahasan, yaitu tentang waktu kick-off.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Malang: Gercep! Polisi Kantongi Identitas Pelaku Perusakan di Luar Stadion

FIFA, lanjutnya, telah menuliskan surat yang menerangkan bahwa pertandingan di Indonesia tidak ada lagi yang bergulir terlalu malam seperti sebelumnya.

"Poin empat (dari surat yang disampaikan FIFA, red) ini lebih menarik," ucap Erick dalam keterangannya, dikutip dari PMJ News, Senin 10 Oktober 2022.

Waktu kick-off jelas akan berdampak pada stasiun televisi yang menayangkan langsung pertandingan Liga 1 2022-2023.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Malang: Polri Klaim Gas Air Mata Bukan Penyebab Tewasnya Ratusan Korban, Lantas Apa?

"Mungkin untuk dunia televisi akan teriak-teriak bahwa pertandingan tidak lagi diperbolehkan di atas jam 5 sore," tambahnya.

Selain waktu kick-off, Erick menyebut FIFA juga menaruh perhatian pada transportasi di malam hari.

"FIFA menyoroti soal kendaraan umum. Kalau di malam hari tidak ada kendaraan umum, suporter jadi tidak mudah pulang dan bisa menyebabkan kerumunan yang kemudian berpotensi menimbulkan perseteruan," sambung Erick.

Baca Juga: Jadwal Shalat untuk Surabaya dan Sekitarnya, Rabu 12 Oktober 2022 dan Doa Saat Bercermin

Kemudian terkait sistem ticketing, Erick berharap Indonesia dapat meniru Eropa.

Di Eropa, lanjutnya, seluruh data suporter terdaftar dalam sebuah database.

"Kemudian suporter nantinya wajib masuk dalam database seperti di Eropa. Semua suporter di Eropa sudah teregistrasi," papar Erick.

Baca Juga: Punya Daya Tarik Magnet! Berikut 6 Daftar Weton yang Punya Banyak Penggemar hingga Mudah Dicintai Lawan Jenis

Apabila sudah terdaftar, Erick yakin suporter akan menjadi jauh lebih bertanggung jawab sebab identitasnya tercatat dalam database.

"Jadi masing-masing suporter juga bertanggung jawab ketika sudah terdaftar. Kalau suporter tersebut melakukan tindakan-tindakan kriminalitas, data itu sudah tercatat," beber Erick.

Pembangunan database digital untuk suporter ini nantinya akan dilakukan oleh FIFA.

Baca Juga: Stop! Jangan Berikan 5 Makanan Ini pada Anak di Bawah Usia Satu Tahun! No 3 Paling Berbahaya

"Nantinya, pembangunan dengan database digital ini akan dilakukan, dan di situ ditulis oleh FIFA," pungkas Erick.***

Editor: Yusup Supriatna

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler