Iklim Investasi Kabupaten Bandung Naik, Pemerintah Bidik Peningkatan Layanan Sanitasi dan Air Bersih

Sam
26 Januari 2021, 18:41 WIB
SISTEM Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di UPTD IPAL Domestik, Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (26/1/2021). Pemerintah berkolaborasi dengan sejumlah organisasi non-profit untuk penanganan masalah air dan sanitasi di Kabupaten Bandung yang dianggap masih berdampak buruk terhadap lingkungan. /ADW MAMAD / PIKIRAN RAKYAT/

JURNAL SOREANG - Kenaikan investasi di Kabupaten Bandung harus dibarengi dengan peningkatan layanan akses sanitasi dan air bersih untuk masyarakat.

Demikian diungkapkan oleh Penjabat Sekda Kabupaten Bandung  Tisna Umaran seusai Rapat Koordinasi Pemerintah Daerah Program Pembiayaan Alternatif untuk Akses Air Minum dan sanitasi di Kabupaten Bandung Tahun 2021 di Soreang, Selasa 26 Januari 2021.

Menurut Tisna, dalam rakor tersebut, Pemerintah Kabupaten Bandung membuat kesepahaman dan komitmen bersama dalam penyediaan akses sanitasi dan air bersih untuk masyarakat dengan organisasi nonpemerintah (NGO), water.org.

Baca Juga: Polres Cianjur Berhasil Ungkap Sindikat Pengedar Narkoba di Lapas, Begini Modus Operandinya

Tisna mengatakan, selama ini Pemkab Bandung sudah cukup sukses dalam meningkatkan iklim investasi meskipun di tengah pandemi.

Namun ia menegaskan bahwa keberhasilan itu harus paralel dengan layanan akses air bersih dan sanitasi untuk masyarakat.

"Kalau semuanya hanya dibebankan pada pemerintah,  butuh biaya besar dan waktunya lama," ujar Tisna.

Baca Juga: Terharu, Dekat dengan Audrey Bianca, Model INTM Asal Kota Bandung Flores Cantika, Angkat Koper lebih Cepat

Oleh karena itu, Pemkab Bandung terus mendorong partisipasi masyarakat lewat berbagai organisasi dengan menjalin hubungan pembiayaan.

Hubungan tersebut bisa menggunakan pola Corporate Social Responsibility (CSR) ataupun bisnis.

"Misalkan BUMDes berinvestasi di bidang itu, dia punya aset. Untuk operasionalnya, produk yang dihasilkan bisa dibeli oleh masyarakat," tutur Tisna.

Baca Juga: Waspada, Empat Kecamatan di KBB Terancam Diguncang Gempa, Akibat Sesar Lembang

Dengan investasi skala mikro, Tisna melansir hal itu tidak akan memberatkan masyarakat.

Dengan begitu, Tisna yakin jika dalam wakti dekat, tidak akan ada lagi masyarakat Kabupaten Bandung yang kesulitan mengakses sanititasi dan air bersih.

Sementara itu Senior Program Manager water.org Aldi S. Surianingrat mengatakan, pihaknya akan menyalurkan CSR dari perusahaan-perusahaan di AS untuk membantu peningkatan akses air bersih dan sanitasi bagi masyarakat Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Masih Ditemukan Pelanggar Prokes Saat Gelar Operasi Yustisi, Ini yang Dilakukan Polsek Pameungpeuk

Terutama bagi mereka yang belum memiliki akses air bersih ke penyedia seperti Perumda Air Minum

"Kami membantu masyarakat yang tak memiliki uang tunai untuk membayar pemasangan sambungan Perumda Air Minum secara langsung," tutur Aldi.

Aldi menambahkan, water.org mendorong Perumda Air Minum atau perusahaan pembiayaan untuk menyediakan kredit akses air bersih bagi masyarakat.

Baca Juga: Aspemkesra Kabupaten Bandung Dikabarkan Positif Covid-19, Berikut Penjelasan Kadinkes

Soalnya selama ini, kredit semacam itu memang belum populer di kalangan mereka.

Di Kabupaten Bandung, water.org akan melatih BPR Kertaraharja dan Perumda Air Minum Tirtaraharja untuk menyediakan kredit sambungan air bersih.

Padahal, akses air bersih dan sanitasi layak, merupakan produk layanan yang sangat krusial dalam kehidupan masyarakat sesuai MDG's dan SGD's. 

Baca Juga: Terbaru! Choi Kang Hee dan Kim Young Keang Siap Kuras Emosi di Hello It’s Me!

Aldi menambahkan, hal itu jelas bisa mempercepat penyediaan akses air bersih menyeluruh di tengah keterbatasan anggaran pemerintah. (Handri Handriansyah).***

Editor: Sam

Tags

Terkini

Terpopuler