Begini Kronologis Laki-laki Nekat Naiki Tower untuk Bunuh Diri di Pameungpeuk, Kabupaten Bandung

23 Desember 2020, 22:49 WIB
Sambil digendong pamannya, Ayunda membujuk ayahnya Andri untuk turun dari tower setinggi 30 meter di Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, Rabu 23 Desember 2020 malam. Andri nekat naik tower untuk bunuh diri karena terlilit utang dan digugat cerai sang istri /Polsek Pameungpeuk

JURNAL SOREANG - Warga Kampung Sindang Reret, Desa Sukasari, Kecamatan Pamempeuk, Kabupaten bandung, digemparkan oleh aksi seorang laki-laki yang nekat untuk bunuh diri dengan menaiki tower setinggi 30 meter, Rabu 23 Desember 2020 malam.

Meskipun demikian, laki-laki itu akhirnya mau turun dan mengurungkan niatnya setelah dibujuk oleh anak perempuannya yang masih kecil, yang sengaja didatangkan oleh polisi dan warga.

Belakangan, polisi akhirnya mengetahui idenditas laki-laki itu sebagai Andri Faizudin, (35), warga asli kampung tersebut.

Baca Juga: Masa Tahanan untuk Para Tersangka Kasus Bansos Covid-19 Diperpanjang KPK

Menurut sang adik Indra (28), Andri sebelumnya bekerja sebagai staf marketing di sebuah perusahaan perumahan.

Namun Andri dilansir tak sengaja memakai uang konsumsen untuk keperluan pribadi, sehingga ia kabur dari rumahnya sejak sekitar dua bulan lalu.

Saat melarikan diri, Andri membawa putri sulungnya, Ayunda dan meninggalkan sang istri bersama anak anak bungsunya di rumah.

Baca Juga: Mau Berwisata Ke Ciwidey dan wilayah Kabupaten Bandung lain, Wajib Rapid Tes Antigen Dulu

Beberapa waktu lalu, Andri akhirnya kembali pulang ke rumah orang tuanya di Sindang Reret, karena Ayunda itu sakit.

Setelah sembuh, Ayunda diantarkan oleh Indra ke ibunya di daerah Cikalong karena ibunya itu tengah menggugat cerai sang kakak, Andri.

Indra pun melansir bahwa masalah keuangan dan proses perceraian dengan sang istri Ratih lah yang membuat Andri akhirnya bertindak nekat.

Baca Juga: Terlilit Utang dan Digugat Cerai Sang Istri, Laki-laki Nekat Naik Tower 30 Meter Untuk Bunuh Diri

Sementara itu saksi lain, Maman Abdurahman (40) mengatakan, dirinya sedang berada memperbaiki kursi di depan rumahnya, ketika kemudian melihat Andri memanjat pagar benteng tower seluler di dekat rumahya.

Maman kemudian mencoba mengejar Andri, namun Andri tak mendengar dan langsung memanjat tower di balik pagar tersebut.

Melihat hal itu, Maman langsung memberitahukannya ke orang tua Andri yang rumahnya kebetulan tepat di samping rumah Maman.

Baca Juga: Ini Waktu dan Ruas Jalan di Kota Bandung yang Ditutup hingga 4 Januari 2020

Meskipun demikian, orang tua, adik, warga dan polisi tidak berhasil membujuk Andri untuk turun.

Beruntung, polisi bisa membawa Ayunda ke lokasi untuk membujuk ayahnya untuk turun.

Melihat anak yang ia sayangi itu, Andri pun akhirnya sadar dan mengurungkan niatnya untuk bunuh diri.

Baca Juga: Menpan RB Sebut Sering Kali Penerimaan CPNS Tidak Sesuai dengan KebutuhanBaca Juga: Terlilit Utang dan Digugat Cerai Sang Istri, Laki-laki Nekat Naik Tower 30 Meter Untuk Bunuh Diri

Ia kemudian turun dari tower dengan dibantu aparat dan warga yang sudah menunggunya selama sekitar tiga jam.***

Editor: Handri

Tags

Terkini

Terpopuler