Network
JURNAL SOREANG - Musim ke-12 dari Mobile Legends Professional League (MPL) Filipina telah berakhir dengan kejutan yang memilukan bagi tim RSG Filipina.
Dalam sebuah kompetisi yang diharapkan banyak oleh para penggemar, tim ini menghadapi serangkaian kekalahan yang menyakitkan, hingga akhirnya harus mengakui keunggulan lawan yang kuat.
Meskipun demikian, manajer tim, Lim, memberikan klarifikasi penting mengenai masa depan tim ini, yang penuh ambisi dan harapan.
Baca Juga: 31 Oktober 2023 Peringati Hari Halloween, Berikut Sejarah Awalnya!
Artikel berita ini akan membahas perjalanan dan kekecewaan RSG Filipina di MPL Filipina Season 12, serta tekad yang masih menyala di hati manajer mereka. Mari kita telusuri lebih dalam kisah menarik ini.
RSG Filipina Tersingkir dari MPL Filipina Season 12: Lim Memiliki Mimpi untuk Masa Depan
Musim ke-12 Mobile Legends Professional League (MPL) Filipina berakhir dengan kejutan ketika RSG Filipina tersingkir dari kompetisi setelah menderita 13 kekalahan yang pahit. Meskipun demikian, manajer tim, Lim, memberikan klarifikasi penting mengenai masa depan tim ini.
Kekalahan yang Meninggalkan Tanda Tanya
RSG Filipina, tim mobile Legends yang diharapkan banyak oleh penggemar, menghadapi pertandingan sulit yang akhirnya mengakhiri perjalanan mereka di MPL Filipina Season 12.
Setelah mengalami kekalahan yang mencengangkan, spekulasi tentang nasib tim ini muncul, dengan banyak yang menganggap bahwa ini mungkin adalah akhir dari perjalanan mereka.
Baca Juga: Menelusuri Jejak Sejarah di Penjara Banceuy: Sel Tempat Bung Karno Pernah Tinggal
Namun, Lim, manajer RSG Filipina, segera mengklarifikasi situasi ini. "Saya hanya bermaksud bahwa perjalanan kita berakhir di sini," katanya, menekankan bahwa ini bukan berarti musim ini adalah musim terakhir bagi tim tersebut.
Ambisi dan Harapan untuk Masa Depan
Dalam wawancara pasca-pertandingan dengan media, Lim mengungkapkan ambisinya untuk menjadi juara dan memberikan penghormatan kepada tim lawan. Dia juga mengakui bahwa timnya mengalami perjuangan internal, tetapi mereka bersiap untuk menghadapinya.
Namun, Lim juga merasa ragu tentang berapa lama ia akan tetap menjadi pelatih tim. Dia mengatakan, "Saya tidak yakin sampai kapan saya akan melanjutkan karier ke pelatihan ini. Saya banyak berkorban dalam hidup saya, bersama istri dan anak-anak saya. Sulit untuk menyeimbangkan keduanya." Meskipun begitu, dia sangat ingin membuat sejarah dan meninggalkan warisan di dunia gaming.
Mimpi yang Masih Hidup
Meskipun kekalahan melawan Echo menjadi momen sulit, Lim memastikan bahwa mimpi tim ini masih hidup. Dia menyatakan keyakinannya bahwa tim masih memiliki dua musim terakhir untuk meraih kesuksesan. "Saya kira sekitar M6, sampai jumpa musim depan," ucapnya dengan tekad.
Baca Juga: Mengenal 4 Buku Inspiratif yang Dibaca Najwa Shihab: Motivasi dan Kecantikan dalam Kepribadian
Pesan Terakhir dari Tim RSG Filipina
Sebagai musim ini berakhir, tim RSG Filipina mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua yang telah mendukung mereka. Mereka juga memberikan selamat kepada tim-tim lain yang berhasil dan berpesan agar Indonesia meraih keberuntungan. Dengan harapan untuk masa depan yang lebih cerah, RSG Filipina siap untuk kembali dan meraih kemenangan.
Catatan Pribadi dari Lim
Sebagai penutup, Lim membagikan perasaannya. "Saya sangat ingin meraih tujuan yang sudah lama saya impikan, terutama karena istriku sangat mendukungku," ujarnya.
"Saya sangat ingin memenangkan musim ini, saya benar-benar ingin itu. Namun, sayangnya, ini adalah bab terakhir bagi kita musim ini."
dan akhir kata Lim mengungkapkan "untuk perwakilan kita di M5 good luck, TOLONG KALAHKAN INDONESIA" ujar Lim coach RSG PH.
Saat musim berakhir, Lim dan tim RSG Filipina mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah mendukung mereka dan memberikan selamat kepada mereka yang berhasil. Mereka juga mengucapkan selamat tinggal dengan harapan kembali di musim berikutnya.***
