Startup Beli Kebutuhan Sayur dan Buah Pada Berguguran, Harus Bagaimana?

- 16 Agustus 2023, 17:01 WIB
Ilustrasi startup penjual bahan makanan segar seperti sayur dan buah di Indonesia.
Ilustrasi startup penjual bahan makanan segar seperti sayur dan buah di Indonesia. /Tangkapan layar/Appstore

JURNAL SOREANG - Banyak startup yang hadir di Indonesia. Baik buatan negeri sendiri, maupun luar negeri. Gojek, Grab, Traveloka, Agoda, dan lainnya merupakan aplikasi yang kita pakai dalam berbagai tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Di Indonesia, ada startup yang menjual sayur, buah, dan kebutuhan bahan makanan lainnya yang bisa kita beli di warung atau minimarket. Tetapi untuk beberapa orang, aplikasi seperti ini sangat dibutuhkan karena praktis dan tanpa perlu ke warung, pasar, bahkan minimarket. Namun sayangnya, karena beberapa hal berikut startup yang menjual makanan sehari-hari ini harus mengurnagi pegawainya, bahkan ada yang bangkrut. Mengapa hal ini terjadi?

Dikutip Jurnal Soreang dari cuitan akun Twitter X Belajarlagi @belajarlagiHQ yang diposting pada 14 Agustus 2023, ada beberapa alasan yang buat startup penjual bahan makanan seperti sayur dan buah banyak merugi. Yang pertama adalah kebiasaan atau behavior masyarakat Indonesia yang lebih suka datang langsung ke pasar, alih-alih belanja secara online.

Kedua, alasan yang sangat berpengaruh pada alasan pertama adalah menjaga kualitas sayur dan buah agar tetap segar dalam waktu yang lama. Dalam penggunaannya, kita sebagai calon pembeli akan memilih sayur, buah, dsn bahan makanan yang ingin kita beli. Setelahnya, kita bayar dan menunggu pesanannya sampai di hari kita pesan. Konsep ini mirip dengan aplikasi jual beli online macam Tokopedia, Lazada, Shoppe, dan sejenisnya. Karena yang dijual startup ini bahan makanan yang segar dan tidak bisa bertahan lama, hal ini menjadi hambatan buat startup penjual bahan makanan segar banyak merugi.

Baca Juga: Begini Sejarah Derby Riyadh, Diatas Derby de Milano dan Madridleno

Terakhir, permasalahan beberapa bahan makanan yang tersedia di waktu tertentu. Kebanyakan konsumen menginginkan bahan makanan segar selalu ada setiap saat. Atau dengan kata lain, kita tidak mengetahui bahan makan apa yang diinginkan konsumen. Kita sebagai startup penjual bahan makanan segar seperti sayur dan buah harus siap dan selalu ada. Maka dari itulah, startup seperti ini sedikit kesulitan memenuhi permintaan konsumen.

Jika startup bisa mengubah kebiasaan beberapa pelanggan dengan menyediakan bahan makanan yang segar dan tahan lama, serta ketersediaan bahan makanannya, bukan tidak mungkin startup tersebut akan memenangkan startup penjual bahan makanan segar di Indonesia.

Untuk di India, ada hal unik perohal startup penjual bahan makanan segar. Disana, konsepnya hampir mirip dengan GoRide yang merupakan layanan jemput penumpang dari Gojek. Alih-alih dipaketin layaknya startup di Indonesia, mereka malah jemput pelanggan dengan membawa gerobak sayurnya. Apalagi perekrutannya ada kemitraan layaknya pengemudi online.

Baca Juga: Bingung Ingin Mengadakan Perlombaan Saat HUT RI ke 78 pada 17 Agustus 2023? Berikut ini Adalah Rekomendasinya

Halaman:

Editor: Josa Tambunan

Sumber: Twitter @belajarlagiHQ


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah