Mantul, Mahasiswa Indonesia Raih Lulusan Terbaik 'Institute Gold Medal Master of Digital Society' India

- 13 Juli 2021, 09:43 WIB
Mahasiswa asal Indonesia di India, Umar Abdul Aziz, terpilih sebagai Wisudawan Terbaik peraih Institute Gold Medal Master of Digital Society pada International Institute of Information Technology Bangalore (IIITB)
Mahasiswa asal Indonesia di India, Umar Abdul Aziz, terpilih sebagai Wisudawan Terbaik peraih Institute Gold Medal Master of Digital Society pada International Institute of Information Technology Bangalore (IIITB) /Kemendikbudristek/

“Situasi pandemi tidak menyurutkan semangat mahasiswa Indonesia di India untuk belajar daring sejak Mei 2020 sehingga  mereka kembali ke Indonesia. Karena pihak kampus di India merekomendasikan mahasiswa internasional untuk kembali ke negara asalnya hingga selesai masa kuliah di IIITB,” ucap Lestyani.

Pada kesempatan ini, Umar menyampaikan antusiasmenya sejak kuliah Strata 1 sudah menggeluti bidang digital dan kebijakan publik. “Minat ini membawa saya meneliti tentang pengembangan profesi guru di masa pandemi untuk tesis saya, dengan judul Comparison of Different Methods of Online Teacher Professional Development (TPD) During Pandemic,” tutur Umar.

Ditambahkan Umar, tesisnya menceritakan bahwa pandemi Covid-10 telah memaksa sekolah di seluruh penjuru dunia menggunakan pembelajaran secara daring, termasuk di Indonesia.

Baca Juga: Waspada Maraknya Sampah Digital, Ini Cara Menangkalnya

“Namun demikian, masih banyak guru tidak mampu menggunakan platform digital untuk kegiatan belajar mengajar di sekolah. Saya pandang perlu ada pelatihan guru dengan menggunakan berbagai metode yang tepat, supaya guru makin profesional dan mampu mengadopsi teknologi informatika di sekolah,” kata Umar menjelaskan tujuan penelitiannya.

Melalui tesisnya, lanjut Umar, terdapat tiga metode pengembangan profesional guru yang berbeda yang dapat diperbandingkan.

“Di antaranya, melalui pelatihan tatap muka, webinar, dan video tutorial, dan saya menjadikan 179 guru di Indonesia sebagai responden. Untuk mengetahui perbedaan dari 3 metode TPD tersebut, saya melakukan survei sebelum dan sesudah diberikan kuis tentang persiapan guru dalam mengadopsi TIK selama mereka mengajar,” jelas Umar.

Selain itu, Umar juga mewawancara beberapa guru untuk mendukung temuannya. “Dari hasil analisis survei. ditemukan bahwa tiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam meningkatkan kesiapan guru,” ungkapnya.

Baca Juga: Beberapa Rekomendasi STB TV Digital yang Tersertifikasi Kominfo Menyusul Peralihan Siaran Analog Ke Digital

Beberapa faktor yang memengaruhi, kata Umar, antara lain kecepatan internet, biaya TPD, usia guru, serta pengetahuan sebelumnya terhadap aplikasi yang telah diperolehnya. “Maka, pihak terkait perlu mengevaluasi sebelum menentukan metode TPD yang tepat untuk melatih guru,” kata Umar.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah