Disebut Habiskan Rp340 Miliar untuk Cari Alien, Ini Fakta Obnas Timau Milik Lapan

27 Oktober 2020, 22:08 WIB
Obnas Timau Lapan /


JURNAL SOREANG - Nama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mendadak menjadi trending di twitter, Rabu 27 Oktober 2020 malam. Hal itu dipicu oleh pemberitaan sebuah media daring yang menyebutkan bahwa Lapan saat ini tengah mengembangkan teknologi senilai Rp340 miliar untuk mencari kehidupan di luar angkasa (alien).

Sampai berita ini disusun pukul 21.30 WIB, nama Lapan sudah disebut dalam sekitar 1.634 cuitan warganet. Beragam komentar pun muncul dalam cuitan tersebut.

Berdasarkan penelusuran "Jurnal Soreang" dari akun twitter dan instagram resminya, Lapan saat ini memang tengah merampungkan pembangunan Observatorium Nasional (Obnas) di Gunung Timau, Kupang, NTT. Fasilitas utama di Obnas tersebut adalah teleskop berdiameter 3,8 meter yang dilansir sebagai yang terbesar di Asia Tenggara.

Baca Juga: Kantongi Identitas, Polisi Buru Fasilitator Perusuh Unjuk Rasa Omnibus Law Cipta Kerja

Adapun tujuan utama dibangunnya teleskop dan obnas tersebut adalah sebagai pusat observasi astronomi Indonesia dan pemberdayaan kawasan Timur Indonesia. Namun tak ditampik jika observasi yang bisa dilakukan bisa mencakup berbagai objek tata suryat.

Komet, asterodi, bahkan planet lain di luar bumi menjadi salah satu objek observasi tersebut. Obnas Gunung Timau diprediksi bisa mempelajari fisika bintang dan galaksi, struktur besar alam semesta, hingga planet-planet di luar tata surya.

Obnas tersebut sebenarnya sudah mulai dibangun sejak 2017 lalu dan ditargetkan rampung tahun ini. Namun berbagai kendala mulai dari akses jalan hingga pandemi Covid-19 membuat proyek mengalami penundaan hingga 2021.

Baca Juga: Wow...Bekal Pensiun Nurmagomedov Setara 3 Bulan Gaji Mohamed Salah

Di lokasi tersebut, Lapan juga membangun pusat Sains. Pusat Sains yang tepatnya berada di Tilong, Kupang itu akan menjadi pusat edukasi publik karena dilengkapi juga dengan teleskop berdiameter 50 sentimeter.

Selain itu, kawasan obnas juga dicanangkan sebagai kawasan wisata "Taman Nasional Langit Gelap". Dengan begitu, keberadaannya bisa mendorong aktivitas ekonomi masyarakat.

Lapan melansir bahwa ada tiga manfaat utama Obnas tersebut. Pertama untuk penguatan kapasitas sains antariksa dan astronomi bagi lembaga penelitian dan perguruan tinggi di Indonesia.

Baca Juga: Biaya Haji Tahun Depan Bisa Capai Rp 50 Juta!

Teleskop Raksasa Obnas Gunung Timau

Selain itu, obnas tersebut juga bisa memacu kerjasama penelitian dan pengembangan internasional. Terakhir, adalah untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat dengan peningkatan kualitas pendidikan di NTT.

Sementara itu teleskop berdiameter 3,8 meter di obnas tersebut disebut bisa bermanfaat untuk pelacakan satelit serta pengamatan survei objek dekat bumi sebagai bagian dari kewaspadaan situasi angkasa atau Space Situational Awareness (SSA). Teleskop itu diklaim bisa memetakan kondisi antariksa, sehingga bisa mencegah tabrakan antara benda angkasa seperti komet dan asteroid dengan satelit aktif serta mitigasi benda antariksa yang jatuh ke bumi.***

Editor: Handri

Sumber: Instagram Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler