Bikin Cemas! Pasar Smartphone Turun Menuju Level Terendah, Apakah Ada Kaitan dengan Inflasi?

31 Januari 2023, 09:29 WIB
Ilustrasi Bikin Cemas! Pasar Smartphone Turun Menuju Level Terendah, Apakah Ada Kaitan dengan Inflasi? /Unsplash

JURNAL SOREANG - IDC atau Perusahaan riset International Data Corporation memberi laporan terkait pengiriman Smartphone 2022.

Mereka melaporkan bahwa, pengiriman Smartphone pada akhir 2022 terpantau jatuh hingga ke level paling rendah yang sudah terjadi sejak tahun 2013 lalu.

Sampai tahun 2022 kemarin, pengiriman Smartphone global sudah mencapai 1,21 miliar unit dan merupakan masuk ke dalam total tahunan paling rendah terhitung sejak tahun 2013.

Baca Juga: KEREN! YouTube Music Sediakan Fiture Baru yang Menarik, Bisa Baca Suasana Hati?

Hal tersebut terjadi karena permintaan para konsumen yang berkurang dengan signifikan, inflasi serta ketidak pastian ekonomi.

Penutupan tahun diklaim sulit untuk menempatkan pemulihan sebesar 2,8 persen yang diharapkan untuk tahun 2023 sepertinya dalam bahaya yang serius disertai risiko penurunan besar dari perkiraan.

Disisi lain, sepanjang kuartal keempat 2022, pengiriman Smartphone yang dilakukan di seluruh dunia diketahui menurun sebesar 18,3 persen dari tahun ke tahun.

Baca Juga: KEREN! Benarkah Apple Akan Rilis iPad Lipat? Seorang Analis Perangkat Beberkan Perkiraannya

Penurunan tersebut menjadi hanya 300,3 juta unit, menurut data awal yang berasal dari IDC Worlrwide Quarterly Mobile Phone Tracker.

Hal tersebut menjadi salah satu lampu kuning bagi dunia Smartphone, karena diiklaim sebagai penurunan terbesar dalam satu kuartan serta miliki kontribusi pada penurunan yang tajam sebesar 11,3 persen untuk tahun 2023.

"Kami belum pernah melihat pengiriman pada kuartal liburan lebih rendah dari kuartal sebelumnya. Namun, melemahnya permintaan dan persediaan yang tinggi menyebabkan vendor mengurangi pengiriman secara drastis," jelas direktur riset tim Worldwide Tracker IDC yakni Nabila Popal dalam laporan resmi IDC yang dikutip jurnalsoreang.pikiran-rakyat.com dari laman ANTARA.

Baca Juga: Sarankan Perbaikan Tata Kelola BUMD, Tauhid Ahmad Sebut Guna Amankan Stok Pangan dan Redam Inflasi?

Sementara itu, penjualan dan promosi dilakukan secara gencar diketahui menjadi salah satu penyebab persediaan menjadi terkuras alih-alih mendorong pertumbuhan pengiriman Smartphone.

Pihak Vendor pun semakin hari-hati saat melakukan pengiriman, juga perencanaan mereka dibarengi dengan penyelarasan kembali fokus untuk profitabilitas.

Tak hanya Smartphone, salah satu produk populer yakni Apple yang di sebut-sebut "kebal" kug alami kemunduran dalam pasokan randai dengan penguncian wilayah yang tidak terduga di pabrik-pabrik utama mereka.

Baca Juga: WADUH Sebanyak 315 Saham Menurun dan 205 Nilainya Tak Bergerak! Apa Yang Terjadi dengan IHSG?

Sejalan dengan hal tersebut, kuartal libur ini terjadi adalah bahwa terjadinya kenaikan inflasi dan peningkatan kekhawatidan makro diketahui terus menghambat konsumen yang hendak berbelanja.

Bahkan lebih dari yang diharapkan, juga mendorong kemungkinan pemulihan yang terjadi hingga akhir tahun 2023 mendatang.

Anthony Scarsella selaku direktur riset IDC's Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker turut membenarkan penurunan yang terjadi akibat berkurangnya permintaan konsumen, "Kami terus menyaksikan permintaan konsumen berkurang karena tingkat penyegaran naik melewati 40 bulan di sebagian besar pasar utama. Anthony Scarsella, direktur riset IDC's Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker." tuturnya.

Baca Juga: Infinix Note 12 2023 Hadirkan Fitur Andalan Gaming

Scarsella juga menyebutkan, bahwa dengan 2022 menurun lebih dari 11 persen dan untuk tahun 2023 ditetapkan menjadi tahun "kehati-hatian" karena Vendor akan kembali memutar otak untuk portofolio perangkat mereka.

Sementara itu, saluran akan berfikir dua kali sebelum mengambil persediaan yang terlalu banyak.

Bagaimana pendapatmu?***

*)Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang

Editor: Suci Anjani Sukmadewi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler