Seperti Apa Pemikiran Steve Jobs Dibalik Suksesnya Apple? Berikut Rahasianya

1 Juni 2021, 13:33 WIB
Pendiri Apple, Steve Jobs. Ini pemikiran Steve Jobs yang buat Apple maju /Instagram/@stevejobsok./

JURNAL SOREANG – Di balik kesuksesan dari Apple, tentu ada pemikiran yang cerdas dari pendirinya, Steve Jobs. Pemikiran tersebut bisa membuat Apple untuk bersaing dengan Android hingga saat ini.

Meskipun Steve Jobs sudah meninggal karena kanker pangkreas pada 5 Oktober 2011, pemikirannya selalu dikenang dan menjadi inspirasi bagi orang-orang di sekitarnya.

Lantas, apa saja pemikiran atau mindset ala Steve Jobs dan Apple? Dilansir Jurnal Soreang dari akun Instagram @nurilbaskan, Steve Jobs sukses mengkombinasikan teknolgoi dengan filosofi.

Sehingga terciptalah produk-produk Apple yang futuristik dan indah. Produk dan desain tersebut, kini sudah ‘ditiru’ konsepnya oleh Android.

Baca Juga: Satu Cara Ampuh Atasi Gangguan Penglihatan Akibat Radiasi Gawai

Berpikir futuristik menjadi pemikiran utama dari Steve Jobs dan Apple. Fokus ciptakan masa depan, daripada terpenjara dengan masa lalu. Setidaknya ada dua hal yang bisa dipelajari dari pemikiran Steve Jobs dan Apple, yakni sebagai berikut:

1. Singkirkan hal yang Tidak Kamu Perlukan

Pemikiran ini terdengar sangat sederhana. Syaratnya, kamu hanya harus fokus dan tau secara detail, hal yang kamu minati dengan baik.

Dengan pemikiran tersebut, kamu akan mengetahui mana yang diperlukan, dan mana sesuatu yang hanya menjadi make up (pelengkap) saja.

Programmer di Apple misalnya, mereka hanya fokus mengembangkan code yang benar-benar berdampak pada software. Bukan code yang bisa berjalan otomatis tanpa perlu maintenance.

Baca Juga: Dapat Acungan Jari Tengah Oleh Pemotor, Komunitas Sepeda Ini Kena Mental dan Meminta Maaf

2. Ide Brilian Adalah Hal yang Baru

Tidak sedikit entrepreneur yang berfokus pada market research (riset pasar), untuk menentukan market yang tepat.Tetapi ketika sebuah telepon diciptakan, apakah market (pasar) mengetahui bahwa ada produk seperti itu?

Dalam kasus ini, penemuan telepon merupakan hal yang baru dan ide yang sangat brilian. Ide brilian tidak jarang muncul melalui hal-hal di sekitar kita.

Temukanlah kehebatan dalam hal sederhana, atau sederhanakan hal rumit jadi sebuah kemudahan. Ini adalah konsep berpikir untuk mendapatkan ide brilian.

Dalam kasus Apple dan menurut Steve Jobs, konsumen cenderung untuk menuntut produk-produk baru yang bersifat ‘lebih’.

Baca Juga: Latar Belakang Pendidikan Sarat Mutlak Calon Sekda Kabupaten Bandung, Ini Penjelasan Prof DR Toto Sutarto

Lebih di sini memiliki arti lebih murah, lebih cepat dan lebih baik. Jika pemikirannya sudah seperti itu, ruang untuk sebuah evolusi maupun revolusi produk mungkin malah agak tertutup.

Jadi alih-alih mendengarkan konsumen secara membabi buta, Steve Jobs justru lebih menyukai jalan lainnya, yaitu “Buat saja dulu produknya, kemudian biarkan konsumen melihat dan mencobanya. lalu perhatikan apa yang terjadi”.

Tidak dapat dipungkiri, bahwa Steve Jobs termasuk luar biasa dari segi pemikiran dan kepemimpinannya.Selain berhasil membawa Apple dari keterpurukan, Steve Jobs juga ternyata mampu mendorong Apple hingga menjadi perusahaan paling bernilai di pasar saham, mengungguli Exxon Mobil atau General Electric.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Instagram

Tags

Terkini

Terpopuler