Network
JURNAL SOREANG - Prabu Siliwangi adalah prabu dari kerajaan Pajajaran.
Berkat kesaktian dan kebijaksanaannya Prabu Siliwangi banyak ditakuti oleh musuh-musuh nya.
Namun belakangan ini nama Prabu Siliwangi gencar diperbincangkan warganet, dikarenakan pesan terakhirnya sebelum dia moksa atau menghilang.
Baca Juga: Wow Mantap Banget! 3 Zodiak Diramalkan Paling Beruntung di Tahun 2022
Anehnya isi pesan terakhir dari Prabu Siliwangi ternyata memiliki korelasi dengan keadaan seperti saat ini.
Dikutip Jurnal Soreang dari Youtube Aliqul Chanel berikut adalah pesan terakhir Prabu Siliwangi Tersebut.
"Perjalan kita hanya sampai disini, hari ini, walaupun kalian setia kepadaku tetapi aku tidak boleh membawa kalian dalam masalah ini, membuat buat kalian susah, menjadi miskin, dan lapar.
Kalian boleh memilih untuk kehidupan kedepan nanti agar kalian bisa hidup senang, kaya raya, dan mendirikan lagi Pajajaran bukan Pajajaran yang sekarang ini, tetapi Pajajaran yang baru yang berdiri oleh perjalan waktu.
Pilih sebab bagiku tidak pantas menjadi seorang Raja yang rakyatnya miskin dan kelaparan.
Dengarkan, yang ingin tetap ikut denganku cepat memisahkan diri ke selatan, yang ingin kembali ke kota cepat memisahkan diri ke utara, yang ingin berbakti kepada raja yang berkuasa cepat memisahkan diri ke timur, yang tidak ingin ikut siapa-siapa cepat memisahkan diri kebarat.
Dengarkan, kalian yang ditimur harus tau kekuasan akan turut dengan kalian dan keturun kalian nanti yang memerintah saudara kalian dan orang lain. Tapi kalian harus ingat mereka akan memerintah dengan semena-mena, akan ada pembalasan untuk semua itu silahkan pergi.
Kalian yang di sebelah barat, carilah oleh kalian Kisantang, sebab nanti keturunan kalian yang akan mengingatkan saudara dan orang lain, suatu saat nanti apabila tengah malam dari gunung halimun terdengar suara minta tolong, nah itu sebagai tandanya semua keturunan kalian dipanggil oleh yang mau menikah di Lebak Caweni, jangan sampai berlebihan sebab nanti telaga akan banjir, silahkan pergi dan jangan menoleh kebelakang.
Kalian yang di sebelah utara dengarkan kota tak akan pernah kalian datangi yang ada hanya padang perlu diolah, keturunan kalian nanti akan menjadi rakyat biasa, adapun yang menjadi penguasa tetap tidak mempunyai kekuasaan, suatu hari nanti akan banyak berdatangan tamu dari jauh tapi tamu yang menyusahkan waspadalah, semua keturunan kalian akan aku kunjungi hanya dalam waktu tertentu dan saat diperlukan, aku akan datang lagi menolong yang perlu, membantu yang susah, tapi hanya mereka yang bagus perangainya.
Baca Juga: Febri, Beckham dan Dedi Kusnandar Didekati Arema FC? Bobotoh Tak Rela
Dengarkan yang memusuhi kita akan berkuasa hanya untuk sementara waktu, tanahnya kering padahal dekat sungai, nah pada saat itu akan negara akan hancur oleh seekor kebo bule yang dikendari oleh orang yang tinggi dan memerintah di pusat kota. Semenjak itu raja-raja di belenggu dan kebo bule memegang kendali dan keturunan kita hanya menjadi orang suruhan.
Semenjak itu pekerjaan dikuasai monyet, suatu saat nanti keturunan kita akan ada yang sadar, tapi sadar seperti terbangun dari mimpi dari yang dulu semakin banyak yang terbongkar, banyak yang dicuri, bahkan dijual, keturunan kita banyak yang tidak tahu bahwa zaman telah berganti. Pada saat itu akan geger di seluruh negara pintu dihancurkan oleh para pemimpin yang salah arah, yang memerintah bersembunyi, pusat kota kosong kebo bule kabur dan negara hancur diserbu monyet, keturunan kita tertawa tetapi tertawa yang terpotong, sebab ternyata semuanya habis di serbu oleh penyakit.
Keturunan kita takut akan penyakit, semua orang dikerahkan untuk mengobati penyakit, sebab sudah semakin parah.
Baca Juga: Berani Coba? Ini Deretan Pekerjaan Paling Aneh di Dunia, Salah Satunya Pemeluk Profesional
zaman sudah berganti maka akan ada sayup-sayup dari laut utara terdengar gemuruh, burung menetaskan telur, kering seluruh bumi, semantara disini terjadi perang penindasan antar sesama, penyakit bermunculan di sana sini, keturunan kita ngamuk tanpa aturan banyak yang mati tanpa dosa, jelas-jelas musuh dijadikan teman, dan yang jelas teman dijadikan musuh, yang bingung semakin bingung, banyak anak kecil yang sudah menjadi bapak, yang putih di hancurkan yang hitam usir.***
