Bangun Kerukunan Antar Agama di Jabar, Fatayat NU dan INFID Optimalkan Peran Aktor Media

- 23 Maret 2024, 05:44 WIB
PW Fatayat NU Jawa Barat bersama INFID menggelar “Kelas Pelatihan Jurnalistik Inklusif untuk Kebangsaan dan Kesetaraan” di Grand Pasundan Convention Hotel Bandung, Jalan Peta No.147-149, Suka Asih, Kec. Bojongloa Kaler, Kota Bandung, Rabu-Kamis, 20-21 Maret 2024.
PW Fatayat NU Jawa Barat bersama INFID menggelar “Kelas Pelatihan Jurnalistik Inklusif untuk Kebangsaan dan Kesetaraan” di Grand Pasundan Convention Hotel Bandung, Jalan Peta No.147-149, Suka Asih, Kec. Bojongloa Kaler, Kota Bandung, Rabu-Kamis, 20-21 Maret 2024. /Istimewa /

Merespons itu, pemateri Pdt. Obertina M. Johanes memaparkan, jurnalisme lintas agama harus mampu mentransfer pemahaman yang baik pada masyarakat terkait agama.

"Terkait itu ada tiga hal yang perlu dipahami Jurnalis lintas Agama; Pertama, Penyampai informasi objektif dan akurat. Kedua, Membantu meredam konflik. Ketiga, Fasilitator dialog antar agama. Untuk itu dalam jurnalisme lintas agama semua orang adalah subjek berita,” jelasnya.

Dr. Neng Hannah, M.Ag., PW Fatayat NU Jawa Barat, Bidang Penelitian dan Pengembangan menjelaskan dengan melibatkan peserta generasi muda yang berpotensi untuk menyebarkan nilai toleransi dan kerukunan antar umat beragama dan berkeyakinan.

 

Kegiatan ini merupakan upaya Fatayat NU Jawa Barat untuk memfasilitasi dan mendorong kelompok muda, agar lebih banyak memproduksi konten berkaitan dengan isu toleransi, narasi damai (tulisan, artikel).

"Selain itu, turut juga menangkal segala bentuk pemberitaan yang tidak mempromosikan isu toleransi dan keberagaman beragama di media sosial,” tegasnya.

Dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung menuturkan tujuannya untuk mencegah ekstrimisme kekerasan dalam media yang berkembang saat ini.

Baca Juga: IPKB Jabar Umumkan Tiga Media dan Lima Jurnalis Peraih Anugerah Jurnalistik Warta Kencana 2023

"Dengan adanya acara ini diharapkan mampu mengisi kekurangan ruang tersebut dan dapat memberikan wawasan kepada orang-orang muda terkait bidang jurnalistik langsung oleh praktisi yang bergelut di industri media Indonesia, khususnya jurnalisme inklusif,” tuturnya.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah