Ternyata Banyak Manfaat Pendidikan Guru Penggerak, Salah Satunya Ciptakan Paradigma Baru Pembelajaran

- 10 Maret 2024, 08:29 WIB
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen), Iwan Syahril.  Dalam kunjungannya ke Sulawesi Selatan, Iwan membuka ruang dialog dengan para Guru Penggerak
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen), Iwan Syahril. Dalam kunjungannya ke Sulawesi Selatan, Iwan membuka ruang dialog dengan para Guru Penggerak /Kemendikbudristek /

JURNAL SOREANG - Kesuksesan transformasi pendidikan di Sulawesi Selatan tentunya tak lepas dari peran Guru Penggerak. Hal penting ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen), Iwan Syahril.

Dalam kunjungannya ke Sulawesi Selatan, Iwan membuka ruang dialog dengan para Guru Penggerak untuk mendengar secara langsung praktik baik yang telah mereka lakukan dalam upaya mendorong transformasi di satuan pendidikan mereka.

Iwan menyampaikan terima kasih kepada para Guru Penggerak yang telah mampu menggerakkan warga sekolah untuk bersama-sama mendorong paradigma baru di sekolahnya. Ia optimis akan ada perubahan sistem pendidikan ke arah yang lebih baik.

 

“Sekali lagi saya menekankan bahwa kita punya alasan untuk terus optimis dalam melakukan perubahan pada sistem pendidikan ke arah yang lebih baik. Karena perubahan yang tersulit adalah bagaimana caranya dapat memasukkan paradigma baru, jika paradigma sudah berubah menurut saya implementasinya akan lebih mudah,” ujar Dirjen PAUD Dikdasmen dalam dialog bersama para Guru Penggerak di Kantor Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Sulawesi Selatan, belum lama ini.

Dalam dialog tersebut, Pengawas Sekolah di Dinas Pendidikan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Rismawati, menceritakan perjalanan panjangnya sebelum diangkat menjadi Pengawas Sekolah.

Di tahun 2010, ia lulus menjadi guru yang ditugaskan di SMP 8 Satap, Tupabbiring. Sekolah tersebut berlokasi di daerah kepulauan yang hanya memiliki 20 murid. Ia menuturkan  banyak tantangan pada awal ia mengajar.

Baca Juga: Peringati HGN 2023, Balai Besar Guru Penggerak Jawa Barat Gelar Semarak Karya Guru dan Tenaga Kependidikan

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x