JURNAL SOREANG- Sejarah kebangkitan nasional Indonesia pada tahun 1908 menandai awal perjuangan panjang menuju persatuan dan kemerdekaan. Artikel ini akan membahas kondisi bangsa sebelum 1908, perintis kebangkitan nasional, dan upaya mewujudkan persatuan sebagai nilai kebangkitan nasional.
Masa Pra-Kebangkitan, Ekspedisi Eropa dan Penjajahan Belanda
Sebelum kebangkitan nasional, kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia dipicu oleh rusaknya ekonomi dan perkembangan teknologi pelayaran pada abad ke-15. Penjajahan Belanda, dimulai dengan East Indies Company (EIC) pada 1602, menghadirkan politik adu domba yang melemahkan kerajaan-kerajaan lokal.
Penderitaan di Era Penjajahan
Periode penjajahan Jepang dan Hindia Belanda membawa penderitaan melalui kebijakan seperti kerja rodi, tanam paksa, dan Cultuurstelsel. Meskipun demikian, politik balas budi yang mencakup edukasi, transmigrasi, dan irigasi, memberikan dampak positif dan negatif.
Baca Juga: TNI Polri Dan Bawaslu Tinjau Pelipatan Surat Suara Pemilu 2024 di Gudang KPU Kabupaten Bandung
Organisasi Budi Utomo, Awal Kebangkitan Nasional
Pada 20 Mei 1908, Dokter Wahidin Soedirohoesodo mendirikan Budi Utomo, organisasi yang menjadi pelopor kebangkitan nasional. Tujuannya mencakup pengajaran, pertanian, peternakan, dagang, teknik industri, dan kebudayaan.