Sedangkan, Staf Ahli Mendikbudristek Bidang Manajemen Talenta, Tatang Muttaqin, menyampaikan pentingnya program KONEKSI bagi Kemendikbudristek. Melalui KONEKSI, universitas yang ada di Indonesia dapat berkolaborasi dengan universitas yang ada di Australia.
“Saat ini juga sudah mulai banyak kolaborasi tersebut. Tapi dengan adanya KONEKSI, tentunya kolaborasi tersebut akan lebih meningkat, dan tentu hasil-hasilnya juga akan memberikan tidak hanya hubungan kedua negara tapi juga perekonomian di kedua belah pihak. Saya berharap, KONEKSI dapat lebih memperkuat apa yang kami lakukan di Kedaireka,” tutur Tatang.
Sementara itu, Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams, mengatakan bahwa KONEKSI mendorong kolaboratif antara lembaga-lembaga pengetahuan di Indonesia dan Australia untuk menyelenggarakan penelitian bersama.
"Saya senang dapat meluncurkan sebuah kolaborasi baru antara Australia dan Indonesia dalam bidang pengetahuan dan inovasi, yang memperkuat kerja sama kedua negara dalam mengatasi tantangan-tantangan sosial dan ekonomi," ucap Duta Besar Australia untuk Indonesia.
"KONEKSI telah menghasilkan capaian yang sangat signifikan, dengan terpilihnya 38 penerima hibah riset di bidang lingkungan dan perubahan iklim, yang melibatkan lebih dari 100 kemitraan antara instistusi-institusi di Australia dan Indonesia,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko, mengatakan bahwa pendekatan kolaboratif dalam program KONEKSI menawarkan peluang menarik untuk pertukaran pengetahuan dan praktik terbaik antara kedua negara. “Ini mendorong penguatan jaringan antar peneliti dan memperkaya wawasan ilmiah," tutur Laksana.***