Dorong Masa Depan Berkelanjutan dan Perdamaian: Inisiatif Indonesia di Sidang Umum UNESCO ke-42

- 19 November 2023, 17:14 WIB
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek menyampaikan ajakannya untuk seluruh negara anggota UNESCO mengedepankan perdamaian dengan fokus pada peningkatan kolaborasi dan pencapaian pada pilar utama UNESCO yakni pendidikan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, serta komunikasi Informasi.
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek menyampaikan ajakannya untuk seluruh negara anggota UNESCO mengedepankan perdamaian dengan fokus pada peningkatan kolaborasi dan pencapaian pada pilar utama UNESCO yakni pendidikan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, serta komunikasi Informasi. /Kemendikbudristek /

JURNAL SOREANG - Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek menyampaikan ajakannya untuk seluruh negara anggota UNESCO mengedepankan perdamaian dengan fokus pada peningkatan kolaborasi dan pencapaian pada pilar utama UNESCO yakni pendidikan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, serta komunikasi Informasi. 

Hal ini disampaikan dalam pidatonya pada Sidang Umum UNESCO ke-42 yang berlangsung pada tanggal 10 November 2023 di Kantor Pusat UNESCO, Paris, Prancis.

“Indonesia terus membangun kerja sama dengan UNESCO untuk mencapai tujuan bersama dalam menciptakan masa depan yang berkelanjutan melalui pendidikan, budaya, ilmu pengetahuan, dan komunikasi serta informasi,” tegas Suharti.

 Dalam komitmennya terhadap reformasi pendidikan global, Indonesia telah aktif terlibat dalam Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (Education for Sustainable Development - ESD) melalui implementasi kebijakan Merdeka Belajar.

Kebijakan ini, dirancang untuk meningkatkan kualitas pendidikan, menekankan inklusivitas, dan berupaya menyediakan pendidikan berkualitas tinggi untuk semua tanpa terkecuali.
 
Kurikulum Merdeka yang baru diperkenalkan memungkinkan penyesuaian kecepatan pembelajaran yang fleksibel, mencegah siswa tertinggal dan mengintegrasikan tema terkait Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals - SDGs) seperti perubahan iklim dan keberagaman ke dalam kerangka pendidikan.

Baca Juga: Indonesia Tampilkan Karya Seni Jalan Nusantara di Markas Besar UNESCO, Apa Saja yang Dipamerkan?

Indonesia juga saat ini tengah merancang Inisiatif Nasional yang akan diajukan pada pertemuan ESD-Net 2030 Global Meeting di Tokyo, Jepang pada bulan Desember mendatang.
 
Menyadari urgensi penanganan kekurangan guru dan peningkatan kualitas guru, Indonesia memprioritaskan perekrutan satu juta guru sejak tahun 2021. Inisiatif ini mendukung program perbaikan, memfasilitasi akses yang lebih baik ke dana pemerintah, dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan guru, sehingga meningkatkan sistem pendidikan secara keseluruhan.
 
Di perguruan tinggi, Indonesia mendorong kolaborasi lintas sektor dengan memberikan lebih dari 760.000 mahasiswa sarjana peluang untuk magang, proyek, dan pertukaran, baik di dalam negeri maupun internasional.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah