Nilai Lumbung di PKN 2023 Pantik Aksi Budaya dan Praktik Kelokalan Merawat Bumi, Begini Penjelasannya

- 29 Oktober 2023, 12:34 WIB
Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2023 menghadirkan ratusan kegiatan yang disiapkan oleh lebih dari 450 seniman, komunitas, dan kolektif yang datang dari berbagai penjuru daerah di Indonesia.
Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2023 menghadirkan ratusan kegiatan yang disiapkan oleh lebih dari 450 seniman, komunitas, dan kolektif yang datang dari berbagai penjuru daerah di Indonesia. /Kemendikbudristek /

JURNAL SOREANG - Salah satu perspektif yang bisa digunakan untuk melihat proses pelumbungan adalah bagaimana dalam proses lumbung terjadi aksi budaya berupa pembagian sumber daya dan kolektifitas.

Nilai tersebut sejalan dengan nilai lumbung yang diusung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam menyelenggarakan Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2023.

“Karena dalam kebudayaan dan usaha-usaha yang dilakukan untuk memajukannya, tentu bukan kerja satu-dua orang, maupun satu-dua kelompok. Kebudayaan bisa diwujudkan ketika semua bergerak bersama menuju satu tujuan kolektif yang hendak dicapai bersama pula,” jelas Dewan Kurator Pendidikan untuk Berkebudayaan, Ibe Karyanto, di Jakarta, belum lama ini.

 

“Tujuan yang hendak dicapai PKN 2023 cukup jelas. Dalam jangka panjang, yakni mengarusutamakan kebudayaan dalam rencana pembangunan menuju Indonesia Emas 2045,” lanjutnya.

Sementara itu, dalam jangka pendek, PKN berpihak, bergerak, berproses, dan memberikan tempat pada praktik-praktik kelokalan serta inisiatif kolektif yang terjadi dalam masyarakat.

Pelumbungan di mulai dari praktik yang terjadi di sekitar, bergerak meluas lewat kolaborasi yang dijalin, dan memberikan tempat lewat beragam program kegiatan yang diselenggarakan.

Baca Juga: Pekan Kebudayaan Nasional 2023 Ajak Publik Telisik Kota dan 'Blusukan' di Kota Jabotabek

Lebih dari 200 titik di seluruh Nusantara disambangi, membangun dialog dan berproses langsung dengan masyarakat sekitar. Dari Barat ke Timur, PKN berusaha menyisir, merajut kekayaan budaya Indonesia yang tentunya tidak akan cukup dan menyentuh semuanya. Tapi setidaknya sebagai langkah awal, ini adalah upaya pembuka jalan yang dilakukan.

Kemudian hasil kuratorial Kenduri dan Dapur Bangsa membawa semangat, racikan, serta resep khas Nusantara untuk dibagikan di ruang tamu-ruang tamu PKN.

Hasil kuratorial Rombong Dangdut dan rombong dawai membawa kekhasan bebunyian dari beragam penjuru, hasil kuratorial Akal-Akalan Warga memperlihatkan praktik baik kelokalan yang ternyata berlangsung di banyak rumah tangga tak peduli lokasi dan asal-usul budayanya, dan masih banyak lainnya.

 

Semangat berbagi dan membagikan praktik kelokalan bergulir cepat, media sosial dan platform daring jadi perantara. Antusiasme yang tumbuh tentang PKN 2023 hadir di ruang tamu yang berlokasi di 40 titik seluruh Jakarta.

Harapannya dapat memberikan wadah, walau masih terbatas lokasi. Upaya ini diharapkan bisa memantik dan menyebarkan semangat yang besar sampai ke daerah-daerah lainnya di Indonesia.

Lewat lebih dari 450 seniman, komunitas, dan kolektif yang berjejaring dengan PKN 2023, Kemendikbudristek bersama masyarakat menebar serta membagikan nilai pelumbungan. Harapannya untuk bisa diteruskan secara berkelanjutan.

Bukan hanya secara durasi, tapi juga nilai-nilai yang dibawa. Belum lagi penekanan pada pentingnya menjaga nilai budaya kelokalan yang kerap harmonis dengan alam dan lingkungan sekitar.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x