Kemendikbudristek Ajak Semua Pihak Rangkul Siswa Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa

- 16 Oktober 2023, 05:43 WIB
Kemendikbudristek melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) melaksanakan kegiatan Webinar Forum Belajar Kebinekaan dengan tema “Kenal Lebih Dekat dengan Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa”.
Kemendikbudristek melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) melaksanakan kegiatan Webinar Forum Belajar Kebinekaan dengan tema “Kenal Lebih Dekat dengan Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa”. /Kemendikbudristek/

Baca Juga: HUT Kemerdekaan! Presiden Jokowi: Manfaatkan Peluang Bonus Demografi dan Kepercayaan Internasional

Melalui upaya ini, Rusprita menilai dapat meruntuhkan prasangka terkait penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang masih kerap dicap dengan stigma negatif oleh sebagian oknum.

Rusprita berharap, melalui webinar dan konten yang diproduksi oleh Puspeka bisa menjadi bahan edukasi sehingga diskriminasi terhadap peserta didik Penghayat Kepercayaan tidak terjadi.

Selain itu, para pemangku kepentingan dapat lebih maksimal memberikan layanan pendidikan Kepercayaan terhadap Tuhan YME bagi peserta didik penghayat kepercayaan.

“Kesadaran ini perlu dibangun bersama karena semua warga negara, apapun identitasnya berhak mendapatkan akses layanan pendidikan. Mari kita semua terus berkolaborasi dalam rangka menciptakan sekolah yang aman, nyaman, menyenangkan, serta bebas dari diskriminasi dan intoleransi,” tegas Rusprita.

 

Forum Belajar Kebinekaan Episode ke-3 ini menghadirkan dua orang narasumber, yakni Presidium Dewan Musyawarah Pusat Majelis Luhur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Indonesia (DMP MLKI) Bidang Pendidikan, Andri Hernandi serta Kepala Sekolah SMAN 1 Bambang, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, Jasmilawati.

Selain itu, hadir pula penampil pupuh yaitu seorang siswi SMP Mutiara 5 Lembang, Windi Ayungingtyas dan penampilan seni tari dari siswi SMPN 1 Bilah Hulu, Firiamika Olifia Gultom. Keduanya merupakan peserta didik penghayat kepercayaan.

Pupuh adalah bentuk puisi lisan tradisional Sunda yang jika di Jawa (disebut juga dengan macapat) yang memiliki pola berupa jumlah suku kata dan bunyi tertentu dalam kalimatnya.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah