Pemerintah Ingin Wujudkan Indonesia Emas 2045, Berikut Salah Satu Kunci Sukses untuk Meraihnya

- 23 September 2023, 06:13 WIB
Kegiatan Bincang Penguatan Karakter Pancasila merupakan puncak rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia yang diselenggarakan di Gedung A Kemendikbudristek, Jakarta, baru-baru ini.
Kegiatan Bincang Penguatan Karakter Pancasila merupakan puncak rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia yang diselenggarakan di Gedung A Kemendikbudristek, Jakarta, baru-baru ini. /Biro pers setpres /

JURNAL SOREANG – Generasi muda merupakan tonggak estafet pembangunan dalam mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045. Oleh sebab itu, generasi muda wajib menanamkan nilai-nilai kebangsaan yang berlandaskan ideologi Pancasila serta mampu mengimplementasikannya di dalam kehidupan sehari-hari.

Kepala Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Rusprita Putri Utami mengatakan proses pembangunan masa depan bangsa Indonesia ada di pundak generasi muda, dalam hal ini, para pelajar yang memiliki pemahaman Profil Pelajar Pancasila.

“Kunci dari pembangunan bangsa ini, bagaimana kita mewujudkan Generasi Indonesia Emas 2045 melalui peran generasi muda. Seperti yang kita ketahui, Mas Menteri Nadiem Makarim membentuk Puspeka untuk bisa membumikan Pancasila kepada generasi muda khususnya di kalangan pelajar agar nilai-nilai Pancasila tidak hanya dihafalkan tetapi juga diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya saat kegiatan Bincang Penguatan Karakter Pancasila.

 

Kegiatan Bincang Penguatan Karakter Pancasila merupakan puncak rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia yang diselenggarakan di Gedung A Kemendikbudristek, Jakarta, baru-baru ini.

Kegiatan itu menghadirkan sekitar 200 siswa/siswi perwakilan OSIS jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/K). 

“Melalui kegiatan ini kita harapkan bisa menjadi momentum berharga untuk bisa mewujudkan generasi yang memiliki kompetensi Profil Pelajar Pancasila, generasi yang mencintai bangsanya, mencintai sejarah bangsa Indonesia, serta membawa bangsa ini menjadi bangsa yang besar demi terwujudnya Indonesia Emas di tahun 2045,” tutur Rusprita.

Baca Juga: Mengintip Panen Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) SMAN 1 Cimahi, Ini Hal Menariknya

Pada kesempatan yang sama, Sejarawan Indonesia Asep Kambali, menjelaskan bahwa sejarah Pancasila tidak terlepas dari adanya keinginan untuk merdeka.

Pancasila lahir dari pemikiran anak-anak muda usia 16 sampai dengan 23 tahun yang berasal dari berbagai daerah, etnis, dan organisasi.

“Di masa itu, anak muda belasan tahun sudah berpikir mendirikan bangsa yang baru yang mereka impikan yaitu bangsa Indonesia yang merdeka. Generasi muda sekarang harus menyadari bahwa Indonesia maju tidak mungkin lahir kalau kita tidak melakukan apa-apa, jadi kita mesti melakukan sesuatu,” ungkap Aktivis Pelestarian Sejarah dan Budaya yang juga Pendiri Komunitas Historia Indonesia.

 

Asep menambahkan  Pancasila adalah jalan satu-satunya untuk mencapai tujuan bangsa. Di era transformasi digital seperti sekarang, generasi muda selain dituntut memiliki cara pikir yang sesuai dengan perkembangan zaman, juga tetap harus menanamkan nilai-nilai dasar Pancasila.

Senada, Guru Musik dari SMP Al-Azhar Medan yang juga Pencipta Lagu Profil Pelajar Pancasila menyampaikan bahwa sebagai generasi penerus bangsa maka para pemuda khususnya pelajar harus berpikir untuk dapat berkontribusi memajukan bangsa.

“Bagi generasi yang akan mengisi Indonesia Emas 2045, nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila harus ada di dalam hati dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai guru pun, kita juga harus memberikan teladan dan menjadi contoh bagi anak-anak murid, seperti dalam bermedia sosial kita harus senantiasa memunculkan perkataan dan perbuatan positif,” ucap pria yang akrab disapa Sir Nata.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah