Setelah Vakum 3 Tahun Akibat Pandemi, Pemerintah Akhirnya Kembali Program untuk 71 Negara Ini

- 18 September 2023, 06:33 WIB
Setelah tertunda selama tiga tahun akibat pandemi Covid-19, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menerima 306 peserta program Beasiswa Darmasiswa tahun angkatan 2023/2024 dari 71 negara.
Setelah tertunda selama tiga tahun akibat pandemi Covid-19, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menerima 306 peserta program Beasiswa Darmasiswa tahun angkatan 2023/2024 dari 71 negara. /Kemendikbudristek /

JURNAL SOREANG– Setelah tertunda selama tiga tahun akibat pandemi Covid-19, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menerima 306 peserta program Beasiswa Darmasiswa tahun angkatan 2023/2024 dari 71 negara.

Dari 306 peserta tersebut, sebanyak 235 peserta akan belajar bahasa Indonesia; 51 peserta akan mempelajari seni, dan 20 peserta lainnya akan mempelajari budaya yang tersebar di 66 perguruan tinggi di Indonesia.

Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, mengatakan, program Darmasiswa menjadi strategi yang dilakukan Kemendikbudristek untuk mewujudkan komitmen Indonesia dalam berkontribusi terhadap perdamaian dunia.

 

Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman pembelajaran antarbudaya kepada generasi muda dan pemimpin dunia berikutnya dengan meningkatkan pengembangan pribadi mereka, dan mempromosikan pemahaman antarbudaya yang diperlukan untuk perdamaian dunia.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh penerima beasiswa yang telah mengizinkan diri Anda berpartisipasi dalam program ini, dan bersama-sama kita membangun dunia yang lebih baik,” disampaikan Suharti dalam pembukaan program Beasiswa Darmasiswa tahun angkatan 2023/2024, di Jakarta, baru-baru ini.

Ia menaruh harapan besar kepada para peserta, agar menjadi duta Indonesia yang dapat menyelesaikan masalah global.

Baca Juga: Kemendikbudristek Lepas 358 Penerima Beasiswa Indonesia Maju Luar Negeri Angkatan II

“Ketika kembali ke negara asal, kalian akan menjadi jembatan yang menghubungkan Indonesia dengan masyarakat di negara Anda. Hubungan yang kita bangun saat ini akan membuka peluang kolaborasi di masa depan,” imbuh Suharti.

Lebih jauh lagi, kata Suharti, seni dan budaya berperan sebagai soft power (kekuatan lunak) dalam masyarakat global yang selalu berubah. “Kami berharap kalian semua dapat menjadi duta Indonesia yang mempromosikan dan membantu melestarikan budaya dan bahasa Indonesia serta dapat menjadi agen perdamaian yang akan menumbuhkan pemahaman yang lebih baik di antara bangsa-bangsa dan menciptakan keharmonisan dalam masyarakat global,” ujarnya.

Suharti memahami, satu tahun tinggal di Indonesia, tidaklah cukup untuk memahami secara utuh tentang Indonesia yang memiliki keragaman budaya, 17.000 pulau, 719 bahasa, dan lebih dari 1.000 suku.

 

“Kami berharap satu tahun tinggal di Indonesia memberi kalian pengalaman yang tak terlupakan, dengan pengetahuan baru, keterampilan baru, dan teman baru, serta semakin merangsang rasa ingin tahu kalian terhadap budaya kita,” tuturnya.

Untuk itu, Suharti meyakinkan para peserta akan berhasil melewati tantangan dan kendala selama tinggal di Indonesia. Melalui nilai yang dijunjung Indonesia yaitu “Gotong Royong”, Kemendikbudristek bersama perwakilan program dari perguruan tinggi pelaksana akan selalu ada untuk membantu dan mendukung para penerima program.

“Pada awalnya mungkin kalian akan mengalami kesulitan, karena kalian harus beradaptasi dengan hal-hal baru, orang-orang baru, dan yang pasti budaya baru yang bisa sangat berbeda. Tapi saya yakinkan, kalian akan berhasil. Kalian cukup membuka tangan, membuka pikiran, membuka hati, dan menerima pengalaman baru,” ujar Suharti.***

 

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah