Balai Bahasa Fasilitasi Program Penulisan Mastera, Begini Penjelasannya

- 3 September 2023, 19:55 WIB
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyelenggarakan Program Penulisan Mastera: Naskah Drama untuk memfasilitasi para sastrawan muda mengasah kemampuan.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyelenggarakan Program Penulisan Mastera: Naskah Drama untuk memfasilitasi para sastrawan muda mengasah kemampuan. /Kemendikbudristek /

JURNAL SOREANG - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyelenggarakan Program Penulisan Mastera: Naskah Drama untuk memfasilitasi para sastrawan muda mengasah kemampuan.

Sekretaris Badan Bahasa selaku Ketua Mastera Indonesia Hafidz Muksin menyampaikan bahwa Program Penulisan Mastera: Naskah Drama yang dilaksanakan dari 28 Agustus sampai 1 September 2023 diikuti oleh sastrawan muda dari Indonesia, Brunei Darussalam, dan Malaysia.

"Ini dilaksanakan untuk memperluas wawasan dan kemampuan teknis penulisan serta wahana untuk bertukar pengalaman dan ide kreatif para peserta bersama sastrawan senior melalui bengkel penulisan," katanya sebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian di Jakarta, baru-baru ini.

 



Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand sebagai negara anggota Majelis Sastra Asia Tenggara atau Mastera sejak 1997 menyelenggarakan bengkel penulisan kreatif yang kemudian dinamai Program Penulisan Mastera.

Program penulisan tersebut mencakup penulisan puisi, cerpen, esai, drama, dan novel.

Setelah tiga tahun vakum karena ada pandemi COVID-19, Program Penulisan Mastera kembali diselenggarakan pada 2023 untuk penulisan drama.

Hafidz mengatakan, Program Penulisan Mastera memberikan kesempatan bagi para penulis untuk saling mengoreksi kekurangan serta bertukar pengalaman tentang penulisan kreatif.

Baca Juga: Tengsoe Tjahyono Ingin Dedikasikan Sisa Hidup Untuk Sastra, Berikut Profilnya

"Kepada sastrawan muda, mari, gunakan kesempatan ini dengan sebaik mungkin untuk saling menginspirasi dan menghasilkan karya yang hebat," katanya.

Dia berharap para peserta program penulisan dapat menambah ilmu dan wawasan serta bertukar pengalaman dan ide kreatif dengan sastrawan yang lain.

Sementara itu, Pembimbing Mastera Brunei Darussalam Awang Mohammed Zefri Ariff bin Mohammed Zain Ariff berharap program tersebut dapat membuahkan karya yang diproduksi di seluruh negara anggota Mastera dan menghidupkan sastra.

 Ketua Panitia Pelaksana Koordinator Layanan Sekretariat Badan Bahasa Tri Indira menyebutkan bahwa peserta Program Penulisan Mastera adalah sastrawan muda dari Brunei Darussalam, Indonesia, dan Malaysia yang berusia maksimum 35 tahun.

Peserta juga telah menerbitkan setidaknya satu kumpulan puisi atau cerpen atau novel atau drama atau esai sendiri atau mempublikasikan sekurang-kurangnya 10 karya di media cetak.

Dalam hal ini, Mastera Indonesia mengikutsertakan 12 sastrawan muda, satu penceramah, dan tiga pembimbing, Mastera Malaysia mengikutsertakan tiga sastrawan muda dan satu pembimbing, serta Mastera Brunei Darussalam mengikutsertakan tiga sastrawan muda, satu pembimbing, dan satu pemerhati.

Pembimbing peserta program penulisan meliputi sastrawan senior seperti Agus R Sarjono, Yusef Muldiyana, dan Imam Soleh.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x