JURNAL SOREANG, YOGYAKARTA – Seorang anak petani gurem asal Sumbawa, Putri Amawan Pujaningsih, sukses masuk UGM secara gratis. Di Sumbawa, ayah Putri (Kiswanto) hanya punya lahan 1 hektar yang ditanami jagung. Hanya saja, tanah 1 hrktar itu bukan punya dia, tapi HGU (hak guna usaha) dari sebuah perusahaan.
Tidak berlebihan jika dia disebut petani gurem. Namun demikian, anak gadisnya itu (Putri) tergolong cerdas, langganan juara kelas, dan rajin di sekolah maupun di rumah. Meski perempuan, ia suka angon kambing milik ayahnya atau memetik jagung, untuk membantu orang tuanya.
Pada sebuah pondok di desa Tambaksari, kecamatan Pototano, Sumbawa Barat, NTB, dinaungi terpal warna biru yang disanggah dengan satu tiang bambu. Tempat ini menjadi tempat berkumpulnya ibu-ibu yang mengupas jagung setelah dipanen dan kemudian menjemurnya di bawah terik matahari di lahan yang ada di sekitar pondok.
Baca Juga: Perjuangan Anak Pekerja Serabutan di Soreang, Noni Cantika Wiguna, Masuk UGM
Di tempat ini pula, Kiswanto, 53 tahun, dan isterinya Hadiatullah, 50 tahun, bekerja bersama ibu-ibu lainnya. Pasangan ini juga dibantu oleh anak perempuannya, Putri Amawan Pujaningsih, yang berusia 18 tahun. Jagung-jagung itu hasil panen milik keluarga Kiswanto yang mengolah lahan seluas kurang lebih 1 hektar. “Lahan ini HGU (hak guna usaha) dari sebuah perusahaan,” kata Kiswanto.