"Saya harus menyebutnya jujur, karena mereka mengungkapkan apa yang mereka alami secara apa adanya. Mereka, sekalipun hidup dalam keadaan yang serba terbatas masih memiliki rasa empati dan simpati pada orang di sekitarnya," ujarnya.
Baca Juga: PPDB Jabar sedang Berlangsung! Cek 10 SMP dan MTs Terbaik di Indramayu, Ada Sekolah Tujuan kamu?
“Saya adalah seseorang yang tidak tega untuk menyakiti orang lain, namun kadangkala saya terlalu keras pada diri sendiri. Saya merasa empati terhadap kesulitan yang dialami orang lain apalagi jika itu kena kepada saudara atau teman-teman dekat saya, tetapi saya sering mengabaikan kesedihan dan luka yang saya alami sendiri…”
Kejujuran itu juga nampak dari pengakuan seorang anak yang merasa ada perlakuan berbeda yang diberikan orang tuanya:
“….munafik jika saya tidak ingin diperlakukan seperti pada adik saya, pikiran saya mungkin bisa saja mengatakan tidak apa-apa, akan tetapi jauh di lubuk hati yang terdalam, saya menginginkan juga mengharapkan kasih sayang dari sosok ayah, bukan sekedar keinginan tapi sangat mengharapkan dan merasakannya…”.***