JURNAL SOREANG - Link beasiswa program pendidikan kedokteran untuk dokter spesialis (PPDS), subspesialis, dan kedokteran keluarga layanan primer (KKLP) tahun 2023.
Beasiswa Kemenkes tersebut diadakan untuk memenuhi kekurangan dokter spesialis di Indonesia.
Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan Kemenkes, Oos Fatimah mengatakan, saat ini untuk melayani 277 juta rakyat Indonesia, baru tersedia 46.200 dokter spesialis. Dengan begitu masih ada kekurangan sekitar 31.481 dokter spesialis.
Baca Juga: Bikin Semangat! Berikut 7 Khasiat Telur Ayam Kampung, Nomor 6 Paling Disukai Banyak Pria
Berdasarkan target rasio per 1.000 penduduk, kini rasio dokter belum terpenuhi di Indonesia, termasuk juga untuk pemenuhan dokter spesialis.
Dokter spesialis tersebut yakni dokter spesialis jantung baru 5 provinsi, dokter spesialis anak 3 provinsi, dokter spesialis penyakit dalam 6 provinsi, dokter spesialis obgyn 11 provinsi, dokter spesialis bedah 6 provinsi, dokter anestesi 4 provinsi, dan dokter patologi klinik 7 Provinsi.
Selanjutnya, radiologi 1 provinsi, dokter spesialis patologi anatomi belum ada, dokter spesialis bedah toraks, kardiak, dan vascular (BTKV) 1 provinsi, dokter spesialis paru 1 provinsi, dokter spesialis urologi 3 Provinsi, dokter spesialis saraf 7 provinsi, dokter spesialis bedah saraf 3 provinsi, dokter spesialis ortopedi dan traumatologi 3 provinsi.
Dari rincian tersebut, lanjut Oos, ada tiga provinsi yang dokter spesialisnya memadai bahkan berlebih, yakni Jakarta, Bali, dan DIY. Sementara untuk provinsi yang hampir semua jenis spesialisnya tidak ada, yaitu NTT, Papua, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat.
"Kalau kita rata-ratakan maka sekitar 30 provinsi di Indonesia masih kekurangan dokter spesialis. Artinya kita menghadapi permasalahan bukan hanya dari segi jumlah atau kekurangan tapi kita juga menghadapi permasalahan dari distribusi," katanya seperti dilansirkan laman resmi kemenkes.